Chief Marketing Officer Allianz Life Karin Zulkarnaen. FOTO: Allianz Indonesia
Chief Marketing Officer Allianz Life Karin Zulkarnaen. FOTO: Allianz Indonesia

Capai Tujuan Finansial, Investor Perlu Pilih Investasi Sesuai Kebutuhan

Angga Bratadharma • 13 Maret 2021 15:05
Jakarta: Perkembangan dan pendistribusian vaksin yang mulai dilakukan di awal 2021, likuiditas dari berbagai negara, dan sentimen positif dari penerapan Omnibus Law dinilai menunjang iklim dan daya tarik investasi di Indonesia. Kesemuanya diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi di Tanah Air.
 
Meskipun optimisme 2021 akan jauh lebih baik dari tahun lalu, tetap ada risiko yang perlu diperhatikan, antara lain tekanan geopolitikal Amerika Serikat (AS), pertumbuhan ekonomi dunia yang masih lemah karena lambatnya pemulihan covid-19, adanya gelombang kasus covid-19 yang baru, dan rendahnya realisasi Penanaman Modal Asing (PMA).
 
Risiko lainnya yakni lemahnya implementasi Omnibus Law, pemerintah mengalami penundaan ketersediaan vaksin covid-19, dan konsumsi yang rendah dari pemerintah dan masyarakat. Risiko tersebut tentu perlu diantisipasi guna mengoptimalkan pemulihan ekonomi di sepanjang tahun ini.

Berangkat dari hal itu, para investor perlu cermat dalam menanamkan investasinya. Sedangkan di tahun ini, Allianz Indonesia telah memulai secara progresif untuk strategi investasi pada saham dalam meningkatkan eksposur non-defensif selain saham defensif, dengan melihat adanya ekspektasi pemulihan ekonomi pada 2021 dan 2022.
 
Selain itu, ada prospek aliran dana asing terhadap proyek baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV), yang akan menjadikan Indonesia sebagai produsen baterai terbesar di dunia dan memiliki peran penting di rantai produksi EV.
 
Apapun kondisinya, Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen mengatakan, secara umum preferensi Allianz Indonesia tetap tidak berubah pada saham-saham yang memiliki kekuatan harga, neraca yang efisien dan tata kelola perusahaan yang baik.
 
"Untuk memaksimalkan tujuan finansial jangka panjang nasabah, kami senantiasa mengimbau nasabah memilih jenis perlindungan asuransi yang sesuai dengan kebutuhannya, dan yang tak kalah penting juga adalah memahami profil risiko masing-masing," kata Karin, dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu, 13 Maret 2021.
 
Di sisi lain, Karin mengatakan, pandangan Allianz masih positif terhadap pasar obligasi Indonesia. Likuiditas yang cukup di perbankan dan inflasi yang terjaga adalah beberapa faktor positif yang mendasari pandangan positif Allianz terhadap pasar obligasi Indonesia.
 
"Namun kami tetap memperhatikan dengan seksama pergerakan imbal hasil obligasi AS dan postur APBN di 2021 yang akan berpengaruh terhadap dinamika dan volatilitas di pasar obligasi," tuturnya.
 
Selain melakukan review polis secara rutin dari segi perlindungan asuransinya, tamah Karin, nasabah juga perlu memastikan pilihan instrumen investasi yang dipilih sesuai dengan profil risiko dan melakukan review secara berkala terhadap nilai investasi yang telah terkumpul. Hal ini penting untuk memonitor perkembangan dari rencana keuangan yang telah dibuat.
 
"Allianz Indonesia senantiasa menjaga kepercayaan nasabah kepada kami untuk memberikan perlindungan dan pelayanan asuransi terbaik, serta mengelola asset nasabah untuk dapat mencapai tujuan finansial yang diharapkan," pungkas Karin.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan