Ilustrasi Bank Syariah Indonesia - - Foto: Antara/ Dhemas Reviyanto
Ilustrasi Bank Syariah Indonesia - - Foto: Antara/ Dhemas Reviyanto

Baru Lahir, Bank Syariah Indonesia Siap Jadi Raksasa Besar

Husen Miftahudin • 10 Februari 2021 19:27
Jakarta: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso optimistis kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) bisa mendongkrak pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional. Meski baru lahir, BSI siap menjadi raksasa besar.
 
"Kehadiran BSI ini ibarat sebuah bayi yang baru lahir, tapi bagaimana kita membuat bayi yang baru lahir ini menjadi raksasa besar yang diidam-idamkan masyarakat sudah cukup lama. Ini betul-betul bisa menjadi raksasa besar yang bisa menjawab tantangan-tantangan (pengembangan ekonomi dan keuangan syariah) tersebut," ujar Wimboh dalam Webinar Perbankan Syariah, Rabu, 10 Februari 2021.
 
Wimboh mengakui pengembangan lembaga keuangan syariah punya segudang tantangan. Namun ia meyakini  BSI memiliki produk yang bervariasi, harga yang murah, kualitas produk yang bagus, dan layanan yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat. 

Hal tersebut dapat membuat entitas baru hasil merger tiga bank syariah Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) ini menjadi motor pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional. Ia pun meminta Bank Syariah Indonesia untuk bisa sejajar dan bersaing dengan bank konvensional, baik dari sisi variasi produk, kemudahan akses, hingga teknologi yang digunakan. Produk yang ada di konvensional harus ada pula di BSI.
 
"Saya mengajak Pak Hery Gunadi sebagai Direktur Utama (BSI), ayo jangan sampai masyarakat mengatakan saya nggak ketemu produk ini di syariah, harus ada. Apapun itu, mulai dari hedging, jenis kredit, dan sebagainya," urai dia.
 
Wimboh menekankan bahwa lembaga keuangan syariah harus memiliki infrastruktur yang kuat dan lengkap. Hal ini sangat vital dalam mendukung peningkatan daya saing (competitiveness) dengan skala ekonomi yang lebih besar, cakupan produk yang lebih bervariasi, serta market share yang tinggi.
 
Infrastruktur tersebut di antaranya keandalan teknologi informasi, sumber daya manusia yang berkualitas, produk dan layanan yang bervariasi dan berkualitas, serta harga yang murah.
 
Namun demikian, kelahiran BSI harus dilengkapi dengan penyusunan rencana bisnis yang detail untuk jangka menengah panjang dan program kerja 2021-2025. Rencana Bisnis Jangka Menengah Panjang dan Program Kerja 2021-2025 BSI juga harus dilengkapi dengan target-target yang jelas.
 
Rencana Bisnis BSI yang dimaksud akan lebih cepat terealisasi untuk mencapai tingkat daya saing yang tinggi dan cakupan produk serta market share yang besar apabila BSI fokus pada pembiayaan sektor UMKM dan Mikro yang terintegrasi dengan ekosistem pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
 
"Untuk itu kami menyambut baik hadirnya bank Syariah Indonesia ini yang kita harapkan bisa menjawab tantangan-tantangan (pengembangan ekonomi dan keuangan syariah) tersebut. Ini baru satu step, kelahiran sebuah bayi baru, tapi kita berkomitmen untuk membuat bayi yang baru lahir ini menjadi raksasa besar sehingga betul-betul memberikan kontribusi kepada masyarakat kita," pungkas Wimboh.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan