Mengutip data Logam Mulia Antam, Sabtu, 17 Oktober 2020, harga emas pada awal pekan atau tepatnya Senin, 12 Oktober, berada di level Rp1,017 juta per gram. Lalu pada Selasa, 13 Oktober, harga emas tertekan ke level Rp1,015 juga per gram. Kemudian pada Rabu, 14 Oktober, harga emas kembali turun ke posisi Rp1,007 juta per gram.
Sedangkan pada Kamis, 15 Oktober, harga emas Antam mulai merangkak naik ke posisi Rp1,009 juta per gram. Kemudian pada akhir pekan atau tepatnya Jumat, 16 Oktober, harga emas Antam kembali menguat ke level Rp1,011 juta per gram. Adapun pemulihan ekonomi Indonesia yang mulai memperlihatkan progres membuat harga emas Antam tertekan.
Sementara itu, emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), karena dolar Amerika Serikat (USD) menguat. Kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember turun USD2,5 atau 0,13 persen menjadi USD1.906,4 per ons.
Perak untuk pengiriman Desember naik 18,1 sen atau 0,75 persen menjadi USD24,405 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Januari naik sebanyak USD8 atau 0,93 persen menjadi USD869,3 per ons.
Sementara itu, data ekonomi positif meredam emas. Sebuah laporan yang dirilis pada Jumat waktu setempat (Sabtu WIB) oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan penjualan ritel naik 1,9 persen pada September atau menguat 1,5 persen dari pembacaan 0,6 persen pada Agustus.
Sebuah laporan University of Michigan menempatkan indeks sentimen konsumen pada pembacaan 81,2 pada awal Oktober, lebih kuat dari pembacaan 80,4 pada September. Namun, Federal Reserve melaporkan bahwa produksi industri turun 0,6 persen pada September, jatuh untuk pertama kalinya dalam lima bulan, mencegah jatuhnya emas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News