Ilustrasi mata uang rupiah. Foto: MI.
Ilustrasi mata uang rupiah. Foto: MI.

Yah, Rupiah Masih Parkir di Rp15.124/USD

Arif Wicaksono • 27 September 2022 16:12
Jakarta: Kurs rupiah berusaha menguat terhadap dolar AS. Mata uang Garuda mendapatkan sentimen positif dari fundamental ekonomi Indonesia yang masih kuat dengan surplus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Agustus 2022.
 
baca juga: Waduh.. Rupiah Masih Dihantui Kekhawatiran Risiko Resesi Global

Bloomberg melansir mata uang rupiah berada pada level Rp15.124 per USD atau naik enam bps, setara 0,04 persen pada penutupan perdagangan Selasa, 27 September 2022. Yahoo Finance mencatat mata uang rupiah berada pada level Rp15.120 per USD atau naik lima poin atau 0,03 persen.
 
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama mengatakan pelemahan rupiah terhadap dolar AS didorong oleh sentimen kenaikan suku bunga The Fed yang masih menjadi isu utama.
 
"Risiko resesi karena tingginya nilai suku bunga menyebabkan kekhawatiran sehingga dolar AS sebagai aset safe haven terkerek naik," ujar Revandra dikutip dari Antara, Selasa, 27 September 2022.

The Federal Reserve baru saja menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) lagi pada pertemuan September ini. The Fed diproyeksikan akan menaikkan suku bunga hingga di kisaran 4,25-4,5 persen pada akhir 2022.
 
Reli dolar tidak menunjukkan tanda-tanda melambat mencapai tertinggi baru 20 tahun didukung pernyataan pejabat bank sentral AS yang hawkish tanpa henti ketika mencoba mengendalikan inflasi. Indeks dolar mencapai level tertinggi baru dua dekade. Indeks dolar melonjak 0,81 persen menjadi 114,1 pada akhir perdagangan Senin, 26 September 2022, menyusul lonjakan 1,65 persen pada sesi sebelumnya.

Surplus APBN

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan APBN mencatatkan surplus sebesar Rp107,4 triliun per Agustus 2022 atau setara 0,58 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
 
Dengan adanya surplus, realisasi pembiayaan anggaran pun menyusut 46 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dari Rp531 triliun menjadi Rp286,8 triliun.
 
Ia menjelaskan, surplus APBN berasal dari realisasi pendapatan negara yang lebih tinggi dari belanja negara. Pendapatan negara per bulan lalu tercatat Rp1.764,4 triliun atau naik 49,8 persen (yoy) dari Rp1.177,8 triliun pada Agustus 2021.
 
Pendapatan negara tersebut antara lain berasal dari penerimaan perpajakan yang senilai Rp1.378 triliun atau meningkat 53,2 persen (yoy) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp386 triliun, naik 38,9 persen (yoy). Adapun penerimaan perpajakan meliputi penerimaan pajak sebesar Rp1.171,8 triliun atau tumbuh 58,1 persen (yoy) serta kepabeanan dan cukai Rp206,2 triliun yang meningkat 30,5 persen (yoy).
 
Sementara Sri Mulyani menyebutkan realisasi belanja negara per akhir Agustus 2022 mencapai Rp1.657 triliun atau tumbuh 6,2 persen (yoy) dari akhir Agustus 2021 yang senilai Rp1.560,8 triliun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan