Ilustrasi (AFP PHOTO/AMER HILABI)
Ilustrasi (AFP PHOTO/AMER HILABI)

Jumlah Rig AS Turun, Minyak Dunia Melonjak

Antara • 10 Agustus 2019 09:01
New York: Harga minyak dunia terus naik pada Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), mengakhiri minggu dengan rebound dalam dua hari. Penguatan harga minyak terjadi karena jumlah rig minyak aktif AS menurun tajam minggu ini.
 
Mengutip Xinhua, Sabtu, 10 Agustus 2019, minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman September menguat USD1,96 menjadi USD54,50 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober naik USD1,15 menjadi USD58,53 per barel di London ICE Futures Exchange.
 
Dalam pekan yang berakhir 9 Agustus, jumlah rig minyak AS turun enam menjadi 764, menandai level terendah sejak Februari 2018, perusahaan jasa energi AS Baker Hughes mengatakan dalam laporan mingguannya. Pembacaan juga 105 lebih rendah dari 869 minggu yang sama tahun lalu.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 90,75 poin atau 0,34 persen menjadi 26.287,44. Sedangkan S&P 500 turun sebanyak 19,44 poin atau 0,66 persen menjadi 2.918,65. Indeks Komposit Nasdaq turun 80,02 poin atau satu persen menjadi 7.959,14.
 
Sebanyak delapan dari 11 sektor S&P 500 utama terpantau menurun. Sektor teknologi dan energi masing-masing turun 1,25 persen, dua penghambat teratas. Sementara sektor kesehatan dan real estat masing-masing naik 0,18 persen dan 0,07 persen. Solusi Skyworks dan Teknologi Mikron masing-masing ditutup melemah 3,43 persen dan 2,6 persen.
 
Investor tetap khawatir bahwa ketegangan perdagangan AS-Tiongkok dapat meningkat dan memengaruhi ekonomi global yang sudah melambat sepanjang minggu setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan menempatkan tarif tambahan 10 persen pada sisa impor Tiongkok senilai USD300 miliar mulai dari 1 September.
 
Analis mengatakan ekonomi AS akan lebih langsung terkena dampak karena tarif baru menargetkan barang-barang ritel bersama dengan barang-barang konsumen lainnya. Tarif juga akan menyeret kepercayaan perusahaan, pengeluaran modal, dan pertumbuhan global dalam waktu dekat.
 
Di sisi pendapatan, Uber melaporkan hasil pendapatan kuartalan yang meleset dari ekspektasi pasar. Perusahaan tersebut tercatat mengalami rugi bersih terdilusi USD4,72 per saham atas pendapatan USD3,17 miliar. Sahamnya turun 6,8 persen pada Jumat waktu setempat.
 
Di sisi lain, Analis Grup Eurasia menilai langkah mengejutkan Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif baru pada Tiongkok adalah kesalahan serius dalam membaca poin yang diberikan Beijing. Sejauh ini, negosiasi perdagangan antara AS-Tiongkok masih belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan signifikan.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan