Ilustrasi (FOTO: AFP)
Ilustrasi (FOTO: AFP)

Gerak Emas Dunia Tertahan Penguatan Dolar AS

16 Juli 2019 07:32
Chicago: Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik moderat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), tertahan oleh penguatan dolar Amerika Serikat (USD) meski ditopang oleh ketidakpastian ekonomi global.
 
Mengutip Antara, Selasa, 16 Juli 2019, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik sebanyak USD1,30 atau 0,09 persen menjadi USD1.413,50 per ons. Sedangkan indeks USD, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,12 persen menjadi 96,92 tak lama sebelum penyelesaian perdagangan emas berjangka.
 
Ketika ekuitas jatuh, emas biasanya biasanya naik karena beberapa investor dapat memindahkan sebagian dana mereka dari pasar saham ke aset-aset safe haven, seperti emas. Namun, penguatan dolar AS menghambat kenaikan harga emas.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik sebanyak 12,9 sen atau 0,85 persen menjadi USD15,365 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober naik sebanyak USD10,60 atau 1,27 persen menjadi USD845,20 per ons.
 
Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average naik 27,13 poin atau 0,10 persen, menjadi 27.359,16 poin. Indeks S&P 500 berakhir menguat 0,53 poin atau 0,02 persen, menjadi 3.014,30 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 14,04 poin atau 0,17 persen, menjadi 8.258,19 poin.
 
Bank melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan tetapi juga turun dalam margin bunga bersihnya. Penurunan margin bunga bersih memicu penurunan saham-saham bank lain di tengah kekhawatiran bahwa hal itu akan menunjukkan keuntungan yang lebih rendah di industri karena suku bunga telah turun.
 
Meskipun saham Citigroup menghapus hampir semua kerugiannya hingga berakhir hanya 0,1 persen lebih rendah, indeks bank S&P 500 melemah 1,0 persen. Saham JPMorgan Chase & Co, Goldman Sachs Group Inc, dan Wells Fargo & Co, --semuanya siap melaporkan hasil keuangan mereka pada Selasa- turun lebih dari satu persen.
 
Akibatnya, saham-saham keuangan turun 0,5 persen menjadi yang paling membebani S&P 500 di antara 11 sektor utama lainnya. Namun demikian, keuntungan dalam saham teknologi dan perawatan kesehatan mengimbangi kerugian dalam saham keuangan.
 
Sektor-sektor tersebut membantu mengangkat Nasdaq sedikit lebih tinggi untuk mencetak rekor penutupan tertinggi keempat berturut-turut. Laporan laba kuartal kedua dimulai dengan sungguh-sungguh minggu ini, dan analis memperkirakan perusahaan S&P 500 melaporkan penurunan laba 0,3 persen yang akan menjadi penurunan kuartalan pertama dalam tiga tahun.
 
"Saham-saham AS kemungkinan diredam hingga lebih banyak hasil masuk," kata Kepala Strategi Pasar Bruderman Asset Management Oliver Pursche.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan