Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) dan Presiden Tiongkok Xi Jinping (FOTO: AFP)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) dan Presiden Tiongkok Xi Jinping (FOTO: AFP)

Trump Kembali Kritik Tiongkok di Tengah Negosiasi Dagang

Angga Bratadharma • 03 Agustus 2019 15:05
New York: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menyerang Tiongkok melalui serangkaian cuitan dalam twitter-nya. Hal itu terjadi tepat ketika kedua belah pihak memulai kembali negosiasi yang macet menuju perjanjian perdagangan yang sangat dinanti-nantikan.
 
Presiden Trump mengklaim Tiongkok tidak membeli lebih banyak produk pertanian AS seperti yang dijanjikan. Bahkan, Trump menuduh Tiongkok terlihat memperlambat pembicaraan karena menunggu hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2020.
 
"Tiongkok melakukan dengan sangat buruk, tahun terburuk dalam 27 tahun -seharusnya Tiongkok mulai membeli produk pertanian kami sekarang- tidak ada tanda-tanda bahwa mereka melakukannya. Itu lah masalah dengan Tiongkok, mereka tidak datang," kata Trump, dalam cuitannya, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu, 3 Agustus 2019.

Kritik itu datang ketika rombongan yang dipimpin oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang Robert Lighthizer berada di Shanghai untuk bertemu dengan rekan-rekan dari Tiongkok. Sementara itu, para pejabat AS telah menurunkan ekspektasi bahwa mereka bakal mencapai kesepakatan besar di minggu ini.
 
Kini, pasar saham berjuang di tempat terbuka di belakang komentar Trump. Bahkan, dalam kicauannya, Trump menuduh Tiongkok tidak dapat dipercaya. Dia menuduh Tiongkok mungkin sedang menunggu hasil pemilu tahun depan guna mengantisipasi kemenangan Joseph Biden sebagai Presiden AS.
 
Terlepas dari tuduhan Trump, Tiongkok justru bersikeras telah membeli produk pertanian AS. Kantor Berita Tiongkok, Xinhua mengatakan jutaan ton kedelai AS telah dikirim ke Tiongkok sejak 19 Juli. XInhua menambahkan perusahaan tersebut mencari kedelai, kapas, babi, dan sorgum.
 
Sebelumnya, perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan Tiongkok mereda ketika keduanya memulai kembali negosiasi perdagangan setelah gencatan senjata sebulan penuh. Bahkan, tensi dagang kembal turun ketika Presiden AS Donald Trump sepakat memberikan kelonggaran kepada Huawei.
 
Keputusan itu memungkinkan banyak perusahaan teknologi termasuk Google dan Broadcom untuk menjual barang kepada raksasa telekomunikasi Tiongkok, Huawei. Sebelumnya Administrasi AS memasukkan Huawei ke daftar hitam pada Mei di puncak perang dagang dan secara efektif menghentikan kemampuannya untuk membeli cip buatan AS.
 
Di pihak Tiongkok, Presiden Xi Jinping menepati janjinya yang dibuat pada KTT G20 untuk terus membeli produk pertanian AS. Perusahaan-perusahaan Tiongkok telah menghubungi eksportir AS untuk menanyakan tentang harga, dan mereka juga mengajukan aplikasi menghapus tarif pada barang-barang pertanian.
 
Kantor Berita Tiongkok, Xinhua menyebut langkah yang dilakukan Pemerintahan Xi Jinping sebagai tindakan konstruktif, yang menunjukkan ketulusan kerja sama dengan AS. Adapun niat baik ini datang karena kedua negara kemungkinan bakal mengadakan pertemuan secara langsung setelah percakapan telepon mereka pekan lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan