"Inggris adalah anggota penuh dan pendiri dari WTO. Namun demikian, keanggotaanya bersama dengan Uni Eropa sudah tidak lagi," kata Liam Fox, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (28/9/2016).
Sejauh ini, Liam Fox menegaskan Inggris akan tetap pada keputusan untuk meninggalkan Uni Eropa. Hal ini sejalan dengan keinginan para warga Inggris usai pemungutan suara yang hasil mayoritasnya lebih memilih keluar dari Uni Eropa atau lazim dikenal dengan istilah Brexit.
"Inggris akan terus menegakkan komitmen ini ketika kami meninggalkan Uni Eropa. Namun, tidak akan ada kekosongan hukum. Ini tidak akan menghentikan kami untuk mengejar agenda perdagangan yang lebih liberal di masa depan," tegas Liam Fox.
Tampilnya Fox di WTO, yang pertama kalinya sejak referendum Brexit pada 23 Juni, menciptakan suasana yang cukup aneh di antara para diplomat perdagangan di Jenewa. Sementara pasar memberikan dukungan jika Inggris berkomitmen terhadap keputusan untuk tetap keluar dari Uni Eropa atau Brexit.
Namun demikian, Liam Fox tidak mengungkapkan secara rinci mengenai bagaimana Inggris berencana untuk mengelola diri sendiri setelah keluar dari Uni Eropa. Pada titik ini, Komisaris Eropa Cecilia Malmstrom berencana akan melakukan pertemuan dengan Fox.
Malmstrom, yang membahas konferensi WTO pada hari sebelumnya, mengatakan kepada bahwa ia akan bertemu Fox di sore hari. Ketika ditanya mengenai pandangannya terkait Brexit, dirinya menyatakan bahwa tidak ada negoisasi. "Saya tidak berpikir begitu, tapi selalu berguna untuk berbicara dengannya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News