Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer (AFP/JIM WATSON)
Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer (AFP/JIM WATSON)

FFR Disinyalkan Naik Usai Gerak Ekonomi AS Sesuai Target

Angga Bratadharma • 22 Agustus 2016 15:52
medcom.id, London: Wakil Ketua Federal Reserve (The Fed) Stanley Fischer tetap mempertimbangkan sinyal kenaikan tingkat suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR) di 2016. Hal ini dikarenakan gerak ekonomi Amerika Serikat (AS) sudah mendekati arah tujuan dari bank sentral, serta pertumbuhan yang baik.
 
"Sudah dekat dengan target kami. Ke depan, saya perkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih meningkat di kuartal mendatang sebagai dampak dari perbaikan investasi," kata Fischer, dalam sebuah pidato di Institute Aspen, Colorado, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (22/8/2016).
 
Pernyataan Fischer ini dikatakan kurang dari seminggu sebelum Ketua The Fed Janet Yellen berbicara di sebuah simposium tahunan yang diselenggarakan oleh Kansas City Fed di Jackson Hole, Wyoming. Investor mencari petunjuk dari gubernur bank sentral untuk melihat waktu yang potensial untuk kenaikan suku bunga di tengah pertumbuhan ekonomi yang sederhana.

"Ini akan menjadi sebuah peristiwa jika pernyataan Fischer keluar terlalu dekat dengan pidato Yellen minggu ini dan mengatakan sesuatu (tentang FFR)," kata Roberto Perli, seorang partner di Cornerstone LLC dan mantan ekonom The Fed.
 
The Fed mendorong biaya kredit untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun pada Desember dan telah meninggalkan suku bunga acuan yang tidak berubah pada lima pertemuan di tahun ini. Fischer menegaskan bahwa perilaku pekerja cukup tangguh, bahkan ketika ekonomi AS melewati beberapa guncangan.
 
Sementara itu, kondisi ekonomi memang kurang baik dan target inflasi menurut The Fed bergerak ke arah dua persen. Pejabat The Fed pada pertemuan kebijakan terbaru mereka di Juli memperdebatkan tingkat inflasi dengan sebagian besar terus memperkirakan tingkat inflasi akan naik ke angka dua persen dalam jangka menengah.
 
"Dia sedikit mendorong kembali atas pandangan pasar dan beberapa rekan yang lebih dovish. Memang masuk akal untuk mempertimbangkan beberapa normalisasi tambahan tarif," ungkap Michael Hanson, ekonom global senior di Bank of America di New York.
 
Fischer mengatakan, kebijakan moneter tidak dilengkapi untuk meningkatkan produktivitas. Adapun kunci untuk meningkatkan pengeluaran per jam lebih mungkin ditemukan dalam kebijakan fiskal dan regulasi yang efektif.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan