Presiden Jokowi mencatat telah terjadi penurunan total nilai perdagangan bilateral, yakni dari USD2,64 miliar di 2014, menjadi USD1,98 miliar pada 2015, atau menurun sekitar 25 persen.
"Sehingga perlu didorong peningkatan perdagangan bilateral yang berimbang dan saling menguntungkan," tutur Presiden Jokowi, seperti disampaikan Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/5/2016).
Adapun upaya-upaya yang harus dilakukan adalah menghilangkan hambatan tarif dan non-tarif, termasuk untuk minyak kelapa sawit, ikan, dan produk pertanian. Di samping itu, perlu juga dibuka akses pasar yang lebih besar serta meningkatkan kontak dan perdagangan langsung antarpelaku usaha.
"Saya juga mencatat adanya penurunan di bidang investasi Rusia di Indonesia," tambah dia.
Dirinya pun berharap, selain pembangunan jalur kereta api di Kalimantan Timur, investasi Rusia dapat diarahkan ke bidang lain seperti pembangunan alumunium smelter di Kalimantan Barat, energi, dan infrastruktur.
"Saya menyambut baik ketertarikan Rusia untuk kerja sama maritim. Kerja sama tersebut, dapat dilakukan antara lain dengan pengembangan sumber daya dan infrastruktur kelautan dan perikanan, pembangunan dan pelabuhan, serta peningkatan kerjas ama dibidang pariwisata," bebernya.
Presiden Putin mengatakan kerja sama antara Indonesia-Rusia merupakan hubungan yang dibangun sejak lama. "Hubungan ini berawal dari sikap yang ditetapkan Presiden Soekarno yang merupakan teman sejati negara kami," ujar Presiden Putin.
Bahkan, dalam pertemuan tadi, lanjut Presiden Putin, dirinya sempat mengenang 60 tahun lalu pada 1956, saat Presiden Soekarno berkunjung ke Rusia. Meski diakui Putin telah terjadi penurunan dalam perdagangan bilateral dengan Indonesia, tapi ada peningkatan volume perdagangan bilateral sebesar 13 persen di awal tahun.
"Saya sangat berkeyakinan bahwa yang diperlukan bukan hanya melanjutkan hubungan bilateral, tapi membutuhkan dorongan baru untuk meningkatkan interaksi," kata Presiden Putin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News