Mata uang yang menguat dari ketidakpastian yang diakibatkan oleh gejolak Turki adalah franc Swiss, yen Jepang, serta peso Meksiko. Secara year to date sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Selasa, 14 Agustus 2018 mata uang franc Swiss naik 3,16 persen, yen Jepang naik 1,62 persen, serta peso Meksiko naik 0,61 persen.
Kenaikan ini terjadi setelah mata uang emerging market ambruk seiring dengan keyakinan investor atas jatuhnya ekonomi Turki yang dimulai dari jatuhnya mata uang Turki terhadap dolar AS, sehingga memimpin pelemahan terdalam selain mata uang Afrika Selatan dalam setahun.
Analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menjelaskan kejatuhan lira tersebut dikhawatirkan akan memicu krisis di Turki sehingga para pelaku pasar beralih ke aset-aset yang dianggap safe haven. Ini terlihat dari mata uang yen, franc, dan dolar yang menguat pada Senin kemarin.
"Hal ini terkait dengan anjloknya mata uang lira Turki hingga mencapai rekor terlemah terhadap dolar AS," kata Putu kepada Medcom.id, Selasa, 14 Agustus 2018.
Kemudian menguatnya mata uang Meksiko lebih karena perekonomian negara itu akan lebih baik dengan perbaikan ekonomi dan perjanjian NAFTA yang diperkirakan akan mencapai konsesus. Meksiko juga diperkirakan akan mengambil keuntungan dari perang dagang AS dan Tiongkok yang akan dimanfaatkan eksportir Meksiko.
Analis di Standar Chartered Bank Ilya Gofshthyen menambahkan fundamental ekonomi Meksiko usai dipilihnya Andres Manuel Lopez Obrador akan berdampak baik ke perekonomian Meksiko.
Sementara mata uang franc Swiss berhasil menguat dalam beberapa hari setelah kejatuhan mata uang emerging market sebagai akibat dari dampak krisis Turki yang banyak menghimpun dana dari negara-negara Eropa dan emerging market.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News