"Mereka akan menyelesaikan persoalan-persoalan illegal fishing dan menghukum perusahaan-perusahaan mereka yang tidak benar," ujar Susi, saat ditemui di Konferensi Asia Afrika ke-60, di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Menyusul adanya kesepakatan antara kedua negara, Susi mengatakan belum terjadi penandatanganan kerja sama. Susi mengatakan jika Thailand akan memberikan vessel monitoring system (VMS) dan 7.000 kapal bagus mereka.
"Belum ada, belum ditulis, mereka memang mengakui mau membereskan persoalan itu. Sudah saya komentari, tidak perlu ditanggapi lagi (masalah soal bareskrim). Ngapain mafia ditanggapi," tegas dia.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha. Keduanya membahas pemberantasan pencurian ikan atau illegal fishing yang banyak dilakukan nelayan asing menggunakan kapal-kapal besar.
"Topik utama RI-Thailand untuk kerja sama memberantas illegal fishing," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto yang hadir dalam pertemuan di Kakatua Room, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News