Mengutip Reuters, Senin 22 Mei 2017, kesepakatan itu terjadi saat puluhan senior eksekutif bisnis AS bertemu dengan rekan-rekan Saudi di sebuah konferensi yang bertepatan dengan kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Riyadh. Adapun kesepakatan ini diharapkan memberi keuntungan bagi masing-masing pihak.
Perjanjian tersebut, yang melibatkan hampir USD7 miliar barang dan jasa dari GE, berkisar dari sektor tenaga dan kesehatan hingga industri minyak dan gas serta pertambangan, kata GE. Beberapa kesepakatan adalah memorandum pemahaman yang memerlukan kesepakatan lebih lanjut untuk terwujud.
Di antara proyek tersebut, GE akan membantu membuat pembangkit tenaga listrik Saudi lebih efisien dan menyediakan teknologi digital untuk operasi perusahaan minyak Saudi Aramco, yang bertujuan untuk menciptakan peningkatan produktivitas tahunan sebesar USD4 miliar di Aramco. Ini akan bekerja sama dalam penelitian dan pelatihan medis.
Di sisi lain, perusahaan AS dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan bisnis senilai puluhan miliar dolar. Hal ini terjadi saat kunjungan Presiden AS Donald Trump. Kerja sama ini karena Saudi berusaha membantu mengembangkan ekonominya di luar minyak. Perusahaan minyak nasional Saudi Aramco mengatakan pihaknya telah menandatangani kesepakatan.
Menteri Energi Saudi Arabia Khalid al-Falih mengatakan kesepakatan yang melibatkan semua perusahaan mencapai lebih dari USD200 miliar, banyak di antaranya dirancang untuk menghasilkan barang-barang di Arab Saudi yang sebelumnya telah diimpor oleh negara Gurun Pasir itu.
"Kami ingin perusahaan asing melihat Arab Saudi sebagai platform untuk ekspor ke pasar lain," Falih mengatakan pada sebuah konferensi yang dihadiri oleh puluhan eksekutif AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News