Perwakilan untuk urusan ekonomi Komisi Ekonomi untuk Amerika Latin dan Karibia (ECLAC) Sebastian Herreros mengungkapkan bahwa menurut ECLAC sekitar 24,9 persen total ekspor AS ke Amerika Latin dan Karibia. Sementara impor dari wilayah tersebut mencapai 19,2 persen dari total.
"Jelas, penekanan pada multilateralisme dan komitmen terhadap perdagangan bebas dari kebijakan perdagangan AS sekarang dipertanyakan. Ada fokus baru yang jauh lebih berpusat pada pengurangan defisit perdagangan, yakni berkaitan dengan sikap proteksionis," kata Herreros, seperti dikutip dari Xinhua, Senin, 20 November 2017.
Di antara langkah pertama Presiden Amerika Serikat Donald Trump setelah mengambil alih adalah memindahkan AS dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP). "Bukti yang sangat jelas adalah keluarnya AS dari TPP, penghentian Kemitraan Perdagangan dan Investasi Transatlantik (TTIP) dengan UE dan pertanyaan-pertanyaan diarahkan ke Organisasi Perdagangan Dunia," katanya.
Namun, di kawasan ini, keasyikan telah dipusatkan di seputar renegosiasi ulang Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). "Negosiasi ulang NAFTA berada di bawah logika yang sama, belum berjalan dengan baik sampai sekarang dan banyak proposal yang dibuat oleh AS benar-benar sangat radikal, sangat sulit diterima oleh Kanada dan Meksiko," jelas Herreros.
Menurutnya ada ketidakpastian yang sangat kuat mengenai apakah negosiasi akan selesai dengan aman dan sehat, dan jika tidak, apa yang akan terjadi selanjutnya. "AS telah mengatakan jika kesepakatan baru tersebut tidak memuaskan, akan keluar, yang tentunya akan memiliki konsekuensi kuat bagi Meksiko dan Kanada," tegasnya.
Namun, ancaman Trump tidak terbatas pada Amerika Utara dan telah memperjelas bahwa kesepakatan perdagangan lainnya yang ditandatangani dengan negara lain di kawasan ini, seperti Cile, Kolombia dan Peru, akan merasakan dampaknya.
Menurut ECLAC, sekitar 70 persen impor AS dari Amerika Latin berasal dari Meksiko dan mencakup 4.808 produk. Renegosiasi NAFTA dan perubahan potensial lainnya terhadap kebijakan perdagangan AS dapat berdampak negatif terhadap perdagangan di kawasan ini, ECLAC mengatakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News