AFP melansir, Kamis (25/12/2014), inflasi Rusia telah meroket ke level dua digit dan menetap di 10,4 persen. Data terbaru yang dirilis menunjukkan bahwa harga dapat tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan karena depresiasi Rubel.
Badan Pusat Statistik Rusia menyebutkan, pada pekan lalu saja, harga-harga konsumen naik 0,9 persen. Lompatan tertinggi terjadi pada beberapa jenis produk dan gula, yang naik sebesar 7,5 persen. Kemudian, banyak barang-barang konsumsi yang diimpor ke Rusia, yang berarti ada penurunan pada nilai Rubel, pada akhirnya akan meningkatkan harga produk impor tersebut.
Bank Sentral Rusia mengatakan awal bulan ini mereka berharap inflasi mencapai 10 persen sebelum akhir tahun dan kemudian puncaknya adalah 11,5 persen pada kuartal pertama 2015. Namun, Kementerian ekonomi Russia memperkirakan inflasi akan tetap berada di level satu digit.
Seperti diketahui, sebagai langkah untuk solusi krisis mata uang, Rusia membatasi penjualan mata uang asing untuk menghentikan rubel dari keruntuhan setelah mencetak rekor kerugian.
Pemerintah Rusia pun mengambil sejumlah aksi untuk menghentikan krisis tersebut dengan mengontrol modal yang memaksa penjualan mata uang asing oleh para eksportir Rusia, serta pembatasan pada penarikan atau pembelian mata uang asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News