Tiga pesan bilateral yang disampaikan Jokowi yakni Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA), ekspor kayu Indonesia ke Uni Eropa (UE), serta rencana pajak sawit. Jokowi menyambut baik selesainya scoping paper I-EU CEPA yang sebelumnya sempat berhenti selama beberapa tahun.
"Saya berharap agar negosiasi formal I-EU CEPA dapat dimulai tahun ini. Negosiasi I-EU CEPA dimaksudkan untuk menjadikan ekonomi Indonesia lebih terbuka dan kompetitif," ujar Presiden Jokowi, di Shima, Jepang, seperti dikutip dari laman Setkab, Sabtu (28/5/2016).
Jokowi berharap, terkait ekspor kayu legal Indonesia ke UE, lisensi FLEGHT (Forest Law Enforcement Governance) dapat segera diberlakukan. Di samping itu, Indonesia juga mengharapkan dukungan Pemerintah Prancis agar pembahasan mengenai rencana pajak sawit tidak dilanjutkan oleh Parlemen Prancis.
"Sehingga ekspor sawit Indonesia ke Prancis dapat terus dilanjut," tambah Presiden Jokowi.
Sementara itu, Hollande menilai bahwa pendekatan win-win dinilai merupakan pendekatan terbaik untuk menyelesaikan ketiga isu tersebut. Bahkan, kedua presiden sepakat untuk meningkatkan kerja sama melawan terorisme.
"Kami sangat mengapresiasi pendekatan Presiden Jokowi yang mengedepankan pendekatan komprehensif berupa softpower dan hardpower," pungkas Presiden Hollande.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News