Mengutip CNBC, Sabtu, 21 September 2019, media Tiongkok, CCTV melaporkan bahwa Wakil Menteri Keuangan Tiongkok Liao Min memimpin delegasi wakil menteri untuk membahas masalah perdagangan dan ekonomi. CCTV melaporkan pertemuan tersebut datang atas undangan Amerika Serikat.
CCTV melaporkan waktu pertemuan belum jelas. Adapun AS dan Tiongkok telah terlibat dalam pertempuran perdagangan selama lebih dari setahun dengan mengenakan tarif pembalasan atas barang satu sama lain senilai miliaran dolar. Ketegangan kembali meningkat bulan lalu ketika kedua belah pihak mengumumkan kenaikan tarif tambahan.
Menanggapi tarif sebelumnya, Tiongkok menyatakan pada 23 Agustus akan menerapkan tarif baru antara 5-10 persen pada barang senilai USD75 miliar dari Amerika Serikat. Sedangkan Presiden AS Donald Trump kemudian mengancam akan menaikkan tarif pada semua produk Tiongkok pada akhir tahun ini.
Namun sejak itu, kedua belah pihak justru telah membuat konsesi kecil, dengan Beijing membebaskan beberapa produk AS dari tarif tambahan. Karena niat baik dan atas permintaan Beijing, administrasi Trump juga setuju untuk menunda kenaikan tarif barang-barang Tiongkok senilai USD250 miliar selama dua minggu -dari 1 Oktober hingga 15 Oktober.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin mengklaim Presiden AS Donald Trump dapat melakukan perjanjian dengan Tiongkok kapan saja. Akan tetapi, Mnuchin menegaskan, fokus Trump adalah mencari kesepakatan terbaik untuk para pekerja Amerika.
"Presiden (AS Donald Trump) benar. Dia bisa melakukan kesepakatan kapan saja (dengan Tiongkok). Tapi dia hanya ingin melakukan banyak hal. Dan izinkan saya hanya mengingatkan Anda, diskusi ini (bahas perdagangan dengan Tiongkok) telah berlangsung selama dua setengah tahun," kata Mnuchin.
"Dan Presiden Trump hanya akan menyetujui kesepakatan jika itu adalah kesepakatan yang bagus. Kesepakatan yang baik untuk perusahaan AS dan pekerja AS," tambah Mnuchin.
Meski musyawarah antara dua ekonomi terbesar dunia telah berubah-ubah dalam beberapa bulan terakhir, namun Trump mengumumkan akan menunda kenaikan tarif berikutnya kepada Tiongkok dalam isyarat niat baik. Tentu ada harapan agar kesepakatan dagang benar-benar bisa tercapai demi kepentingan bersama yang lebih besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News