"Momentum pertumbuhan ekonomi Tiongkok di kuartal III-2016 tidak hanya terjadi pada semester pertama tapi juga menunjukkan banyak perubahan positif. Bahkan, indikator ekonomi utama seperti output pabrik, keuntungan dan investasi telah pulih," kata Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/10/2016).
Lebih dari 10 juta pekerjaan urban baru diciptakan dalam sembilan bulan pertama, dengan tingkat pengangguran jatuh di bawah lima persen pada September. Namun demikian, Li menegaskan, perekonomian Tiongkok masih dihadapkan pada beberapa persoalan dan tekanan.
"Tiongkok akan mampu mencapai target ekonomi utama tahun ini dan mempertahankan kecepatan pertumbuhan yang menengah dan tinggi," tuturnya.
Pemerintah Tiongkok menargetkan pertumbuhan ekonomi secara tahunan sekitar 6,5-7 persen pada 2016, dibandingkan dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi Tiongkok di angka 6,9 persen pada 2015, ekspansi paling lambat dalam seperempat abad.
Ekonomi tumbuh 6,7 persen pada semester pertama, didukung oleh belanja infrastruktur pemerintah yang lebih tinggi dan booming perumahan. Biro Nasional Statistik akan mempublikasikan data ekonomi kuartal ketiga pada 19 Oktober.
Li mengatakan, pemerintah akan mengambil langkah-langkah efektif untuk menjamin pembangunan yang stabil dan sehat dari pasar properti, dan akan memperkuat kebijakan real estate berdasarkan tata kota.
"Lebih dari selusin kota dan kabupaten telah memperketat pembatasan pembelian properti dalam beberapa pekan terakhir untuk mendinginkan pasar real estat yang semakin 'panas'," pungkas Li.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News