Sektor keuangan di Inggris telah melakukan lobi guna mencapai kesepakatan yang dirancang untuk menutupi kesenjangan ketika Inggris melakukan pembicaraan terkait keluar dari keanggotaan Uni Eropa. Perlu ada persetujuan kesepakatan perdagangan baru dengan Uni Eropa dalam rangka mencegah efek 'tepi tebing'.
"Hal ini merusak (perekonomian dan sektor keuangan) jika kita tidak mendapatkan transisi kesepakatan. Karena saya pikir Anda akan melihat bank dan lembaga keuangan membuat keputusan atas dasar ketidakpastian," kata Howard Davies, seperti dikutip dari Reuters, Senin (14/11/2016).
Baca: Pemberian Jaminan dari Inggris ke Nissan Dipertanyakan
Menurutnya Inggris akan mendapatkan transisi kesepakatan karena negara-negara di Uni Eropa menyadari bahwa perusahaan mereka juga bisa rusak karena tidak mampu meningkatkan akses keuangan dari London. Hal itu akan terjadi seiring dengan terjadi Brexit.
"Mereka sekarang membuat rencana kontingensi dan sekali Anda mendapatkan rencana kontingensi maka di situ akan ada risiko dari implementasi yang dilakukan pada suatu hari. Karena itu, saya pikir hal itu menjadi mendesak," tuturnya.
Sejauh ini, Theresa May masih terus melakukan negosiasi atas keputusan Inggris yang memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa. Adapun langkah itu sedikit banyak memberikan banyak efek, baik dari aspek perdagangan, aspek operasional bisnis perbankan, maupun perekonomian Inggris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News