Ilustrasi (TED ALJIBE/AFP)
Ilustrasi (TED ALJIBE/AFP)

Ketegangan AS dan Mitra Dagang Tekan USD

Antara • 13 Agustus 2019 09:31
New York: Kurs dolar Amerika Serikat (USD) melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Senin WIB). Investor tetap khawatir bahwa ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan mitra dagang utamanya akan menekan ekonomi negara itu.
 
Mengutip Antara, Selasa, 13 Agustus 2019, indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,11 persen menjadi 97,3933 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1219 dari USD1,1207 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,2077 dari USD1,2055 pada sesi sebelumnya.
 
Dolar Australia turun menjadi USD0,6753 dibandingkan dengan USD0,6791. Dolar AS dibeli 105,27 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 105,57 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9689 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9722 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3244 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3208 dolar Kanada.

Yen Jepang naik ke level tertinggi terhadap dolar sejak Maret 2018, karena investor meningkatkan taruhan bahwa mata uang safe-haven bisa meningkat lebih banyak jika konflik perdagangan berkepanjangan. Yen terakhir 0,38 lebih kuat terhadap USD di 105,27.
 
Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions Joe Manimbo mengatakan yen yang lebih kuat berada pada atau dekat tertinggi 2019 terhadap mitra AS di atas prospek perang perdagangan AS-Tiongkok yang berlarut-larut. Semakin lama perang dagang berlarut-larut, semakin besar kemungkinan akan membebani pada pandangan global.
 
"Dan menggerogoti ekonomi dunia, negatif untuk moral pasar," kata Joe Manimbo.
 
Analis Goldman Sachs mengatakan mereka tidak lagi memperkirakan Washington dan Beijing akan mencapai kesepakatan perdagangan sebelum Pemilihan Presiden 2020. Mereka menurunkan perkiraan mereka untuk pertumbuhan kuartal keempat AS dan mengatakan kemungkinan perang perdagangan yang berlarut-larut akan menyebabkan resesi meningkat.
 
Minggu ini perhatian pasar akan tertuju pada penjualan ritel dan produksi industri Tiongkok untuk Juli, yang dijadwalkan pada Rabu 14 Agustus, untuk mengukur dampak perang dagang terhadap aktivitas domestik.
 
Investor juga akan fokus pada simposium tahunan Federal Reserve (Fed) AS di Jackson Hole, Wyoming, akhir bulan ini, mencari kejelasan yang lebih besar tentang jalur suku bunga di masa depan. Pasar mengharapkan dua atau tiga pemotongan suku bunga tambahan dari The Fed pada akhir tahun ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan