Presiden Prancis Emmanuel Macron (REUTERS/Philippe Wojazer)
Presiden Prancis Emmanuel Macron (REUTERS/Philippe Wojazer)

Presiden Prancis Minta Pembatasan Pengambilalihan Industri Strategis Asing

Angga Bratadharma • 23 Juni 2017 14:05
medcom.id, Paris: Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji pada Kamis waktu setempat (Jumat WIB) untuk meyakinkan sekutu terdekat yakni Tiongkok di Eropa yang membatasi pengambilalihan asing di industri strategis adalah untuk kepentingan mereka. Selain itu, Macron memperingatkan Pemerintah Uni Eropa untuk tidak naif dalam perdagangan global.
 
Ekonomi Eropa di timur dan selatan yang lebih kecil yang bergantung pada investasi Tiongkok telah menolak langkah apapun terhadap Beijing. Bahkan sampai sejauh ini menghalangi pernyataan Uni Eropa yang mengkritik catatan hak asasi manusia Tiongkok.
 
Tapi Macron, pada pertemuan puncak UE pertamanya, mengatakan bahwa menjadi tujuan investasi yang menarik bukan bermaksud mengekspos Eropa atas apa yang dia sebut sebagai 'gangguan globalisasi', karena dia berusaha membuat kampanye yang baik dengan apa yang disebut 'pelindung Eropa'.

"Hal-hal berubah karena kita melihat kekacauan globalisasi dan konsekuensinya di negara Anda sendiri. Saya ingin membangun aliansi seputar ide ini," kata Macron, dalam sebuah konferensi pers pada pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa, seperti dikutip dari Reuters, Jumat 23 Juni 2017.
 
Pembelian pestisida dan kelompok benih Swiss milik ChemChina, Syngenta, penjualan luar negeri terbesar ke Tiongkok sampai saat ini, telah memperdalam kekhawatiran di Eropa bahwa blok tersebut menguasai teknologi canggihnya, kata diplomat Uni Eropa.
 
Macron, yang mengalahkan pemimpin anti-Eropa, sayap kanan Marine Le Pen bulan lalu, mengatakan bahwa dia selalu menjadi pembela globalisasi dan perdagangan bebas selama masa jabatannya sebagai menteri namun pemimpin tersebut harus mendengar dari para pekerja yang dilanda globalisasi.
 
Isu globalisasi dan 'pembuangan sosial' menjadi panggung utama dalam kampanye Prancis setelah Le Pen menggunakan relokasi pabrik Whirlpool di utara Prancis ke Polandia untuk melukis Macron sebagai seorang globalis yang tidak peduli dengan pekerja.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan