Indonesia akan menjadi tamu dalam pertemuan tingkat tinggi (KTT) G7 negara industri dunia di Prefektur Mie. Di mana Pemerintah Jepang telah mengirimkan undangan kepada Jokowi untuk menghadiri pertemuan G7 tersebut sebagai tamu kehormatan.
Mengutip siaran pers yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri, Kamis, 26 Mei, tujuan utama dalam penyelenggaraan pertemuan yang telah diadakan selama 42 kali tersebut akan membahas perkembangan ekonomi Asia sebagai pusat pertumbuhan dunia saat ini.
Negara-negara yang diundang ini nantinya diminta untuk berkontribusi pada G-7 Outreach yang akan membahas dua tema besar yaitu stabilitas dan Kesejahteraan di Asia dan Pembangunan Berkelanjutan, Pemberdayaan Perempuan dan Kesehatan Global.
Presiden Jokowi akan didampingi Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan A. Djalil. Selain Indonesia, negara lain di Asia yang turut diundang Bangladesh, Laos (Ketua ASEAN), Papua Nugini, Sri Lanka, Vietnam, dan Chad (Presiden Uni Afrika).
Sekadar informasi, The Group of Seven (G7) didirikan pada 1975 dan terdiri dari tujuh negara yaitu Jepang, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS). G7 Outreach Meeting diselenggarakan secara regular sejak 2002 untuk membahas isu-isu yang menjadi perhatian negara negara anggota.

Para pemimpin dunia di KTT G7. (FOTO: AFP)
Pertemuan G7 ke 42 di Ise-Shima akan membahas mengenai Global Economy & Trade, Foreign Policy (value of freedom, democracy, and the rule of law and human rights), Climate Change & Energy, Development, Quality of Infrastructure Investment, Health, and Women. Rencananya, Jokowi akan menjadi salah satu pembicara masalah kestabilan dan kesejahteraan dalam pertemuan tambahan KTT G7 di Jepang pada 27 Mei 2016.
"Dalam outreach meeting atau pertemuan tambahan KTT itu, akan ada dua, sesi pertama membahas masalah stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Asia di mana Presiden RI diminta menjadi salah satu pembicara," kata Menlu Retno LP Marsudi di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Kehadiran Indonesia di KTT G7 adalah untuk menghadiri pertemuan tambahan G7. Jadi di sela KTT G7 akan dilakukan pertemuan outreach dengan beberapa negara yang diundang oleh PM Abe.
Pertemuan tambahan itu akan dilakukan pada 27 Mei di Kota Ice-Shima sekitar 100 Km dari Nagoya. Selain masalah stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Asia, pertemuan itu pada sesi kedua juga membahas masalah pembangunan berkelanjutan (SDG's) 2030.
Menurut Menlu, di sela pertemuan itu, Indonesia juga sudah menerima permintaan pertemuan bilateral antara lain dari Presiden Srilanka, PM Abe, dan juga dari Presiden Prancis. "Kita juga menerima permintaan courtessy call dari Gubernur Prefektur Ice-Shima di mana Kota Nagoya berada," kata Menlu Retno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News