Ilustrasi (FOTO: AFP)
Ilustrasi (FOTO: AFP)

Wall Sreet Tumbang, Dow Jones Jatuh 623 Poin

Angga Bratadharma • 24 Agustus 2019 07:01
New York: Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tajam pada Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), setelah Tiongkok mengumumkan langkah-langkah penanggulangannya terhadap tarif AS. Tidak ditampik, tensi perang dagang yang kembali memanas memberikan efek negatif terhadap gerak saham di Wall Street.
 
Mengutip Xinhua, Sabtu, 24 Agustus 2019, indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 623,34 poin atau 2,37 persen menjadi 25.628,90. Sedangkan S&P 500 turun sebanyak 75,84 poin atau 2,59 persen menjadi 2.847,11. Indeks Komposit Nasdaq turun 239,62 poin atau tiga persen menjadi 7.751,77.
 
Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara mengumumkan Tiongkok berencana mengenakan tarif tambahan pada impor AS senilai sekitar USD75 miliar sebagai tanggapan atas kenaikan tarif AS yang baru yang diumumkan untuk barang-barang Tiongkok. Keputusan itu tentu membuat tensi dagang yang sudah panas akan kian memanas.

Berdasarkan undang-undang dan disetujui oleh Dewan Negara, total produk sebanyak 5.078 milik AS akan dikenakan tarif tambahan 10 persen atau lima persen. Kenaikan tarif akan dilaksanakan dalam dua tahapan dan mulai berlaku pada pukul 12:01 malam. "Waktu Beijing pada 1 September dan pukul 12:01 siang pada 15 Desember," kata komisi.
 
"Pengenaan tarif tambahan Tiongkok adalah tanggapan paksa terhadap unilateralisme AS dan proteksionisme perdagangan," kata Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara.
 
Sementara itu, Pemerintah AS mengumumkan pada 15 Agustus bahwa mereka akan mengenakan tarif tambahan 10 persen untuk barang-barang Tiongkok senilai sekitar USD300 miliar. Nantinya pemberlakuan tarif itu dilakukan dua tahap dengan masing-masing berlaku pada 1 September dan 15 Desember.
 
Berita itu muncul pada saat pasar AS telah mengkhawatirkan kemungkinan resesi ekonomi yang disumbang oleh ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra dagang utamanya. Sedangkan Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah menyampaikan pidatonya di simposium ekonomi tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming.
 
Bertentangan dengan apa yang diharapkan pasar, Powell tidak memberikan sinyal yang jelas tentang penurunan suku bunga acuan lebih lanjut. Dia berjanji untuk bertindak sepantasnya guna mempertahankan ekspansi, sebuah ungkapan yang telah dia gunakan beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir.
 
Ketika Powell mencatat ekonomi AS terus berkinerja baik secara keseluruhan, namun dia menunjukkan tiga faktor yang membebani prospek yang menguntungkan itu. Tiga faktor yang dimaksudkan Powell yakni perlambatan pertumbuhan ekonomi global, ketidakpastian kebijakan perdagangan, dan inflasi yang rendah.
 
Dia mengatakan prospek pertumbuhan global telah memburuk sejak pertengahan tahun lalu. Ketidakpastian kebijakan perdagangan tampaknya memainkan peran dalam perlambatan global dan lemahnya manufaktur dan belanja modal di Amerika Serikat. Adapun Powell berbicara panjang lebar tentang ketidakpastian kebijakan perdagangan.
 
Menurutnya menyesuaikan ketidakpastian kebijakan perdagangan ke dalam kerangka kebijakan Fed adalah tantangan baru. Bahkan, lanjutnya, apapun yang memengaruhi prospek lapangan kerja dan inflasi juga dapat memengaruhi sikap kebijakan moneter yang tepat, dan itu bisa mencakup ketidakpastian tentang kebijakan perdagangan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan