Hal tersebut dilakukan karena ekonomi Negeri Singa itu hampir terhenti pada kuartal kedua tahun ini, sementara prospek ekspor memburuk secara signifikan.
Melansir Straits Times, Rabu, 14 Agustus 2019, Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura berharap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) berada di antara nol persen dan satu persen. Adapun angka akhir dipatok di tengah kisaran level tersebut.
Angka ini turun tajam dari kisaran perkiraan sebelumnya sebesar 1,5 persen menjadi 2,5 persen, karena ekonomi mencatat pertumbuhan 0,1 persen pada kuartal kedua.
Selain itu penurunan peringkat terjadi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global dan kelemahan di sektor manufaktur. MTI menyebut Singapura akan terus menghadapi tantangan yang kuat untuk sisa tahun ini.
Namun, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Chan Chun Sing mengatakan bahwa Singapura harus bersiap menghadapi tantangan ke depan.
"Singapura tidak perlu terlalu pesimistis," tegas dia.
Dia menekankan Singapura terus menarik investasi yang baik, dan ini mencerminkan kepercayaan yang dimiliki investor dalam proposisi nilai jangka panjangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News