medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pertemuan bilateral dengan Pemerintah Tiongkok dan Jepang yang dilakukan dalam perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) bukan lagi mengenai kesepakatan antarnegara. Pertemuan tersebut dilakukan untuk menagih janji dari kesepakatan yang sudah dilakukan sebelumnya.
"Tadi sudah bukan kesepakatan lagi, karena kita sudah bertemu bukan hanya sekali dua kali. Pertemuan tadi adalah menagih implementasi dari kesepakatan yang sudah kita lakukan yang lalu," ujar Jokowi, di sela acara Peringatan KAA ke-60, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2015).
Ia menjelaskan, pertemuan bilateral antara Indonesia dengan dua negara besar Asia tersebut telah menghasilkan beberapa keputusan yang akan diimplementasikan dalam waktu dekat ini.
"Tahun ini apa, tahun depan apa, tahun depannya apa. Kita memang kejar terus, untuk itu kesepakatan-kesepakan itu bisa langsung dilaksanakan. Baik dengan Tiongkok maupun Jepang," papar dia.
Terkait pembangunan kereta cepat yang kini kajiannya dilakukan oleh Jepang dan Tiongkok, Jokowi meyakini bahwa pembangunan kereta cepat yang akan dibangun dengan rute Jakarta-Surabaya ini akan dilakukan tahun ini. Meskipun demikian, ia tak menjelaskan negara mana yang akan mengambil bagian dalam investasi pembangunan kereta cepat pertama di Indonesia tersebut.
"Tahun ini bisa dikerjakan dan melihat mana yang akan dikerjakan, karena kita memang ingin menandatangani implementasi pelaksanaan untuk lima tahun ke depan," pungkas suami dari Iriana Widodo ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News