Dalam perintah eksekutif terbarunya, Trump melakukan penandatanganan secara resmi untuk menarik Amerika Serikat dari 12 negara pada kesepakatan kemitraan perdagangan di Trans Pacific Partnership (TPP). Trump juga bersumpah untuk menegosiasikan kembali North American Free Trade Agreement (NAFTA) dengan para pemimpin dari Kanada dan Meksiko.
Indeks Dow Jones Industrial Average DJI mengalami penurunan sebanyak 27,4 poin atau 0,14 persen ke 19.799,85. Sedangkan S&P 500 harus kehilangan sebanyak 6,11 poin atau 0,27 persen ke 2.265,2. Sementara untuk Nasdaq Composite .IXIC mengalami penurunan sebanyak 2,39 poin atau 0,04 persen ke 5.552,94.
Baca: Wall Street Bergerak Menguat
"Investor benar-benar mencoba untuk mengukur apa potensi dampak atau dampak dari pendekatan Trump untuk perdagangan, ekonomi, pajak, dan regulasi," kata Ahli Strategi Pasar Senior Global Markets Advisory Group Peter Kenny, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (24/1/2017).
.jpg)
Aktivitas perdagangan di Wall Street (REUTERS/Brendan McDermid)
Sebelumnya, Trump melakukan pertemuan dengan sejumlah produsen terkemuka Amerika Serikat di Gedung Putih dan mengatakan bahwa ia akan memangkas peraturan dan memotong pajak perusahaan untuk meningkatkan perekonomian. Trump juga berencana untuk bertemu dengan para pemimpin dari konstruksi dan para serikat logam.
Reli usai pemilu menyebabkan Wall Street bergerak ke level tertinggi namun gerak tersebut mulai berhenti baru-baru ini, dengan S&P 500 telah mendaftar penurunan secara moderat dalam beberapa pekan berturut-turut, karena investor telah menjadi waspada tentang dampak potensial dari sikap isolasionis pada perdagangan dunia.
Baca: Wall Street Berakhir Bervariasi di Tengah Pernyataan Yellen
"Apa yang menarik saya adalah kita belum melihat mundurnya secara tajam," kata Kenny.
Baca: Wall Street Turun di Tengah Keputusan ECB
Saham energi .SPNY, turun 1,1 persen, yang berkinerja terburuk dari 11 sektor besar di S&P, karena harga minyak menurun pada tanda-tanda pemulihan yang kuat dalam pengeboran AS. Halliburton (HAL.N) juga membebani sektor ini, turun 2,9 persen setelah penyedia jasa oilfield nomor dua di dunia melaporkan kerugian lebih besar pada kuartal terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News