China. Foto : AFP.
China. Foto : AFP.

Pembiayaan Berbasis Blockchain Jadi Penyelamat Bisnis Tiongkok

Nia Deviyana • 16 Februari 2020 13:58
Shanghai: Di tengah masifnya dukungan pemerintah Tiongkok terhadap bisnis yang terdampak virus korona, teknologi blockchain menunjukkan potensinya sebagai pemberi pembiayaan.
 
"Sejak liburan Tahun Baru Imlek, 87 bisnis yang berbasis di Tiongkok telah menerima lebih dari USD200 juta pinjaman melalui platform percontohan pembiayaan lintas batas berbasis blockchain," ujar wakil direktur Administrasi Negara Valuta Asing, Xuan Changneng yang dilansir dari CNBC International, Minggu, 16 Februari 2020.
 
Adapun liburan Imlek diperpanjang tiga hari hingga 2 Februari sebagai upaya membatasi penyebaran virus yang kini telah menewaskan lebih dari 1.500 orang. Hingga saat ini, beberapa pabrik di banyak negara bagian Tiongkok yang belum beroperasi secara normal.

"(Karena dampak virus), efek negatif seperti kurangnya kepercayaan pada bisnis, ketidakefisienan verifikasi, kurangnya berbagi informasi dan kesulitan pengawasan terjadi semakin kuat," ujar kepala petugas informasi di Tencent, raksasa yang membawahi pinjaman online WeBank, Henry Ma.
 
"Di tengah kesulitan ini, platform layanan blockchain lintas batas dapat memainkan peran lebih besar, dan membantu perusahaan menengah dan kecil meningkatkan efisiensi serta kenyamanan mendapatkan pembiayaan perdagangan ekspor dan dukungan kredit keuangan lainnya," lanjut Ma.
 
Dikelola secara pribadi, bisnis-bisnis kecil menjadi yang paling terpukul akibat wabah virus. Dalam beberapa minggu terakhir, pemerintah pusat dan daerah telah membuat pengumuman untuk mendukung bisnis kecil, yang berkontribusi lebih dari setengah pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan lapangan kerja.
 
Pada Jumat, bank dan lembaga keuangan telah memasok lebih dari 537 miliar yuan (setara USD76,9 miliar) pembiayaan kredit, ujar Liang Tao, wakil kepala Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi Tiongkok.
 
Blockchain adalah teknologi yang sama seperti cryptocurrency pada umumnya. Secara teori, sistem berbasis blockchain memungkinkan dokumen utama pengguna mudah diakses. Ini memberi kreditur dasar kepercayaan dan memungkinkan mereka menilai dengan cepat berapa banyak uang yang dapat mereka pinjamkan dengan aman kepada seseorang.
 
Untuk platform pinjaman berbasis blockchain, sebuah laporan media pemerintah mengatakan hanya perlu satu hari untuk mengajukan dan menerima pinjaman. Sebaliknya, aplikasi pinjaman tradisional di Tiongkok dapat memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu.
 
Henry Ma juga mengatakan bahwa dengan blockchain, regulator dapat meneliti transaksi dengan lebih baik dan merespons lebih cepat terhadap penipuan atau risiko.
 
Regulator valuta asing Tiongkok meluncurkan pilot project platform percontohan pembiayaan lintas batas berbasis blockchain pada Maret 2019. Hingga 3 Februari, platform tersebut telah memproses USD15,9 miliar pinjaman untuk hampir 2.500 bisnis, tiga perempat di antaranya adalah perusahaan kecil dan menengah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan