Pernyataannya mencerminkan hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal di minggu lalu. Powell menekankan bahwa kebijakan moneter sedang ditinjau meski dia tidak secara terang-terangan mengatakan bahwa ada rencana penurunan suku bunga acuan. Adapun penurunan suku bunga didukung data perekonomian AS seperti data tenaga kerja.
"Sejak awal tahun, kami telah mengambil sikap sabar terhadap penilaian kebutuhan untuk setiap perubahan kebijakan. Kami sekarang menyatakan bahwa Komite akan memonitor secara dekat implikasi informasi yang masuk untuk prospek ekonomi dan akan bertindak sesuai arah guna mempertahankan ekspansi," katanya, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu, 29 Juni 2019.
Dirinya menekankan faktor politik tidak akan menjadi pertimbangan bagi the Fed. "The Fed terisolasi dari tekanan politik jangka pendek. Kongres memilih untuk mengisolasi the Fed dengan cara ini karena telah melihat kerusakan yang sering muncul ketika kebijakan cenderung untuk kepentingan politik jangka pendek," tuturnya.
"(Padahal) bank-bank sentral di negara-negara demokrasi utama di dunia memiliki independensi yang sama," tambah Powell.
Lebih lanjut, dirinya membahas serangkaian kondisi yang berubah sejak the Fed melakukan pertemuan pada awal Mei dan mencatat bahwa tekanan perdagangan serta revisi lebih lanjut dalam prospek pertumbuhan global telah menyebabkan untuk memikirkan ulang suatu kebijakan.
"Apa yang terjadi adalah banyak hal telah berubah sejak 1 Mei, secara signifikan. Gambaran risiko global telah berubah," ucap Powell.
Presiden AS Donald Trump telah menekan Powell dan rekan-rekannya untuk melonggarkan kebijakan. Trump mengatakan tingkat suku bunga acuan yang lebih rendah akan memberikan dorongan tambahan pada ekonomi dan pasar saham yang telah tumbuh kuat selama waktunya di Oval Office.
Namun, para ekonom mengatakan situasinya lebih serius dan tidak semudah yang dikatakan oleh Presiden Trump. Pasalnya, semakin banyak investor di Wall Street melihat tanda-tanda perlambatan di pasar obligasi yang bisa berubah menjadi resesi selama sekitar satu tahun ke depan.
Pada pertemuan kebijakan minggu lalu, FOMC memilih untuk tidak mengubah tingkat suku bunga acuan. Namun, pernyataan Powell sesudahnya dikombinasikan dengan proyeksi ekonomi yang direvisi dan perkiraan tingkat suku bunga acuan di masa depan memberi informasi kemungkinan adanya pemotongan di depan pasar.
Namun, Powell mengindikasikan bahwa keputusan kebijakan akan didasarkan pada cakupan informasi yang luas. "Kami melihat situasi secara keseluruhan dan ingin melihat lebih banyak. Saya pikir penting untuk tidak bereaksi berlebihan dalam jangka pendek untuk hal-hal yang bersifat sementara," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News