Ilustrasi. AFP PHOTO/Tolga AKMEN
Ilustrasi. AFP PHOTO/Tolga AKMEN

Bursa Saham Inggris Merosot 0,19%

Antara • 04 September 2019 09:20
London: Bursa saham Inggris berakhir sedikit lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), dengan indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London melemah 0,19 persen atau 13,75 poin, menjadi 7.268,19 poin.
 
Mengutip Antara, Rabu, 4 September 2019, Auto Trader Group, pasar otomotif digital Inggris, berkinerja paling buruk di antara saham-saham unggulan dengan harga sahamnya jatuh 4,51 persen.
 
Diikuti oleh saham perusahaan pengemasan internasional berbasis di Inggris DS Smith yang merosot sebesar 3,48 persen, serta Informa, perusahaan events dan penerbitan multinasional turun sebesar 2,88 persen.

Sementara itu, Fresnillo, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia berbasis di Meksiko terangkat 2,41 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi dari saham-saham unggulan.
 
Disusul oleh saham perusahaan perangkat lunak dan teknologi informas multinasional Inggris Micro Focus International, serta perusahaan distributor produk pipa dan pemanas multinasional Ferguson, yang masing-masing meningkat 2,41 persen dan 2,12 persen.
 
Sementara itu, saham-saham di Wall Street ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Kondisi itu terjadi karena investor memantau perkembangan terbaru hubungan perdagangan Amerika Serikat dan Tiongkok serta data terbaru ekonomi utama.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 285,26 poin atau 1,08 persen menjadi 26.118,02 poin. Indeks S&P 500 berkurang 20,19 poin atau 0,69 persen menjadi 2.906,27 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melemah 88,72 poin atau 1,11 persen ke 7.874,16 poin.
 
Selasa, 3 September menandai hari perdagangan pertama setelah putaran terakhir kenaikan tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok mulai berlaku pada 1 September. Tiongkok pada Senin 2 September mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan kasus di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap Amerika Serikat.
 
Langkah itu diambil setelah penerapan tarif tambahan 15 persen yang dikenakan pada impor barang-barang dari Tiongkok senilai USD300 miliar pada 1 September. Kondisi itu yang pada akhirnya memicu tensi dagang kian memanas di antara kedua negara.
 
Tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat sangat melanggar konsensus yang dicapai oleh kedua kepala negara di Osaka, Jepang, sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan. Tiongkok pun sangat tidak puas dan dengan tegas menentang tarif.
 
Di bidang data ekonomi, ukuran manufaktur AS dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan sektor ini mengalami kontraksi pada Agustus. Indeks Pembelian Manajer (PMI) manufaktur AS tercatat 49,1 persen pada Agustus, turun 2,1 poin persentase dari angka Juli, menurut Laporan tentang Bisnis Manufaktur ISM.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan