Ilustrasi industri baja. (FOTO: Antara/Joko)
Ilustrasi industri baja. (FOTO: Antara/Joko)

OECD Gelar Pertemuan Bahas Tantangan Baja Global

19 April 2016 09:51
medcom.id, Brussel: Para pejabat pemerintah tingkat tinggi hampir 30 negara dan organisasi internasional yang bertanggung jawab atas kebijakan industri dan perdagangan baja bertemu di Brussel pada Senin. Pertemuan ini untuk mengatasi tantangan kelebihan kapasitas yang dihadapi industri baja global.
 
Pertemuan itu diselenggarakan bersama oleh Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan Pemerintah Belgia dengan tujuan untuk meningkatkan kelayakan ekonomi industri baja global dan membantu mengurangi friksi perdagangan antara mitra dagang.
 
"Masalah kelebihan kapasitas saat ini dihadapi sektor baja secara umum untuk semua negara penghasil baja di dunia. Ini adalah tantangan umum yang harus dihadapi oleh semua negara secara bersama-sama," demikian menurut sebuah makalah yang dirilis oleh delegasi Tiongkok selama pertemuan, seperti dilansir dari Xinhua, Selasa (19/4/2016).

Delegasi Tiongkok menyalahkan pelambatan ekonomi-ekonomi terkemuka, pemulihan lamban, serta penurunan pembangunan infrastruktur, pengembangan industri dan konsumsi rumah tangga sejak terjadinya krisis keuangan internasional pada 2008 untuk kelebihan kapasitas dalam baja dan beberapa industri lainnya.
 
"Masalah bersama perlu ditangani dengan upaya bersama," kata makalah itu, menambahkan adalah tidak benar menyalahkan perdagangan internasional untuk kesulitan-kesulitan yang dihadapi industri baja.
Tiongkok juara "perdagangan internasional yang bebas dan terbuka untuk industri baja," catat delegasi Tiongkok.
 
"Sering menggunakan langkah-langkah obat perdagangan dan langkah-langkah membatasi impor lainnya tidak akan mengatasi akar penyebab kelebihan kapasitas baja global, dan merugikan bagian buruh, kerja sama, dan tata letak yang masuk akal dari industri baja global," tulis makalah tersebut.
 
Delegasi Tiongkok menghadiri simposium yang dipercaya "itu semua lebih penting bagi negara-negara untuk menghindari mengambil langkah-langkah pembatasan perdagangan." Makalah tersebut juga menguraikan prestasi dan rencana Tiongkok dalam memangkas kelebihan kapasitasnya.
 
Sebagai produsen, konsumen, dan pedagang baja utama, Tiongkok menutup fasilitas usang dengan total kapasitas produksi lebih dari 90 juta ton pada 2011 hingga 2015. Dalam lima tahun mendatang, Tiongkok akan mengurangi kapasitas baja mentah sebesar 100 juta hingga 150 juta ton, menurut makalah itu.
 
Tiongkok yakin negara-negara perlu bekerja pada kedua sisi penawaran dan sisi permintaan, dan penuh semangat memperluas permintaan untuk mengatasi kelebihan kapasitas.
 
"Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok menetapkan visi untuk memperkuat konektivitas dan infrastruktur pembangunan negara-negara di sepanjang rute. Hal ini telah memicu permintaan mereka untuk baja, dan memberikan hasil win-win melalui pembangunan sosial dan ekonomi," urai makalah tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan