Mengutip Xinhua, Selasa, 25 Desember 2018, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Informasi Perdana Menteri, kedua pejabat membahas situasi di lapangan dan setuju untuk menerapkan rencana keamanan perusahaan di ladang minyak.
Kedua pejabat juga sepakat untuk merekonstruksi penjaga instalasi minyak, yang mengamankan ladang minyak di pelabuhan di negara ini dan mengembangkan program pelatihan untuk penjaga.
Pemerintah telah mengumumkan bahwa Al-Sharara, ladang minyak terbesar di negara itu, dibuka kembali setelah ditutup paksa dua minggu lalu oleh orang-orang bersenjata dan pengunjuk rasa yang menuntut layanan yang lebih baik.
Pemerintah membuat pengumuman setelah kunjungan perdana menteri ke lapangan, di mana dia berjanji untuk meningkatkan keamanan dan layanan di wilayah tersebut. Utusan Khusus PBB untuk Libya Ghassan Salame Kamis lalu mengatakan minyak Libya itu milik semua warga Libya dan memperingatkan agar tidak menggunakan minyak itu untuk tawar-menawar.
Al-Sharara, yang terletak sekitar 750 km barat daya ibu kota Tripoli, menghasilkan 270.000 barel minyak per hari, lebih dari seperempat dari produksi minyak harian Libya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id