"Saya telah memutuskan untuk membuat perubahan pada jajaran Eksekutif Nasional guna meningkatkan keefektifan dan efisiensi," kata Zuma di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Xinhua -yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu 1 April 2017.
Perombakan itu dilakukan setelah Zuma memanggil sisa enam anggota senior Kongres Nasional Afrika (ANC), yang berkuasa, untuk menghadiri pertemuan darurat di Pretoria, Ibu Kota Administratif Afrika Selatan. Pertemuan tersebut tampaknya membahas perombakan kabinet.
"Perubahan membawa beberapa anggota muda Parlemen dan perempuan ke dalam Eksekutif Nasional guna memberi manfaat dari energi, keahlian dan pengalaman mereka," kata Zuma.
Perombakan itu dipandang sebagai salah satu tindakan paling dramatis Zuma selama masa jabatannya. Zuma juga merombak menteri di portofolio Perhubungan, Energi, Olah Raga, Pekerjaan Umum dan Pariwisata serta Kepolisian. Pencopotan Gordhan, khususnya, telah memicu reaksi.
Partai Komunis Afrika Selatan (SACP), mitra koalisi partai ANC, menyatakan partai itu keberatan dengan perombakan kabinet tersebut.
"SACP ingin menyatakan bahwa sebagaimana norma, Presiden memberitahu kami mengenai keinginannya untuk melakukan perombakan kabinet, dan mengganti Menteri serta Wakil Menteri Keuangan," kata SACP di dalam satu pernyataan.
ANC enggan berkonsultasi dengan mitra aliansinya dalam melaksanakan kekuasaan politik, yang telah diperjuangkan bersama, kata SACP. SACP pada Kamis mengonfirmasi Zuma telah memberitahu partai itu bahwa ia bermaksud memecat Gordhan dengan alasan laporan intelijen.
Menurut laporan itu, Gordhan dan Wakilnya Mcebisi Jonas akan memanfaatkan kunjungan ke Inggris dan Amerika Serikat untuk mengadakan pertemuan rahasia dan mendorong perubahan di pemerintah. Pada Senin, Zuma menginstruksikan Gordhan membatalkan perjalannya ke luar negeri dan segera kembali ke Afrika Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News