Ilustrasi (AFP PHOTO/Jonathan NACKSTRAND)
Ilustrasi (AFP PHOTO/Jonathan NACKSTRAND)

Harga Minyak Mentah di Asia Melonjak

Antara • 28 Agustus 2019 11:21
Tokyo: Harga minyak mentah naik di perdagangan Asia pada Rabu pagi, dengan minyak mentah Amerika Serikat (AS) menguat satu persen setelah laporan persediaan menunjukkan stok AS turun lebih besar dari yang diperkirakan. Selain itu, kenaikan juga dibantu berkurangnya kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi akibat perang perdagangan AS-Tiongkok.
 
Mengutip Antara, Rabu, 28 Agustus 2019, minyak mentah Brent naik 37 sen atau 0,6 persen menjadi diperdagangkan di USD59,88 per barel pada pukul 02.20 GMT (09.20 WIB). Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 55 sen atau 1,0 persen, menjadi diperdagangkan di USD55,48 per barel.
 
Data dari kelompok industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan saham-saham minyak mentah AS turun tajam pekan lalu karena impor turun, jatuh 11,1 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi untuk penarikan 2,0 juta barel. Jika angka resmi mengkonfirmasi data API maka itu akan menjadi penurunan mingguan terbesar dalam sembilan minggu.

"Penarikan persediaan minyak mentah yang sangat besar, setidaknya untuk saat ini, telah mengistirahatkan malapetaka resesi dan kemuraman AS yang telah menggantung di pasar minyak seperti awan gelap," kata Stephen Innes, Managing Oartner di Valor Markets.
 
Namun kekhawatiran tentang pertumbuhan global di tengah perang perdagangan yang berkecamuk antara Amerika Serikat dan Tiongkok cenderung membatasi keuntungan. Presiden AS Donald Trump percaya Tiongkok tulus tentang keinginan untuk mencapai kesepakatan.
 
Sementara Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He mengatakan Tiongkok bersedia untuk menyelesaikan perselisihan melalui negosiasi tenang. Namun demikian, pada Selasa 27 Agustus, kekhawatiran tentang perdagangan muncul kembali setelah kementerian luar negeri Tiongkok.
 
Adapun TIongkok menyatakan bahwa mereka tidak mendengar adanya pembicaraan melalui telepon baru-baru ini antara Amerika Serikat dan Tiongkok tentang perdagangan, dan mengatakan mereka berharap Washington dapat menghentikan tindakan yang salah dan menciptakan kondisi untuk pembicaraan.
 
Harga minyak mentah telah jatuh sekitar 20 persen dari tertinggi 2019 yang dicapai pada April, sebagian karena kekhawatiran bahwa perang perdagangan AS-Tiongkok merusak ekonomi global, yang dapat mengurangi permintaan minyak.
 
"Risiko resesi global lebih tinggi daripada pada tahap apa pun sejak (krisis keuangan global) dan AS tidak kebal," kata Morgan Stanley.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan