"Kalau komisi I, masih tetap meminta pemerintah fokus di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," kata Mahfudz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/11/2015).
Indonesia, tambah politikus PKS ini, belum pernah mengkaji TPP secara komprehensif. Apalagi, untuk MEA saja Indonesia masih belum memiliki persiapan maksimal.
"Mau masuk TPP sementara kita belum kaji regulasi dan konsekuensinya. Itu kan berat," ujar dia.
Rencana pemerintah bergabung dalam TPP kencang berembus pascakunjungan Jokowi ke Amerika Serikat. Meski ada yang mendukung, tak sedikit yang menilai Indonesia akan merugi jika bergabung dengan TPP.
Salah satunya diungkapkan oleh Presiden Keenam, SBY. Melalui akun Twitternya, SBY menyarankan pemerintah memikirkan dengan matang rencana tersebut. Alasannya, kata SBY, jika tak siap negara justru merugi.
"Jika tak siap, justru pasar kita akan kebanjiran barang & jasa negara lain, sementara ekspor kita tak bisa bersaing di luar negeri," cuit SBY, 31 Oktober 2015 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News