"Sell-off akan didorong oleh revisi turun dalam perkiraan pendapatan untuk tahun depan. Analis saat ini memperkirakan pendapatan tumbuh 14 persen pada 2020, yang terlihat cukup tinggi mengingat prospek ekonomi global yang lemah," kata Ahli Strategi Pasar Global JPMorgan Jasslyn Yeo, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu, 27 Juli 2019.
Untuk diketahui indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite telah melonjak lebih dari 20 persen di tahun ini, dan Dow Jones Industrial Average tumbuh di kisaran 17 persen. Yeo mengatakan tidak akan memberikan angka pada aksi jual yang dia prediksi, tetapi mengatakan akan ada risiko penurunan yang signifikan untuk harga saham.
"Dalam hal waktu, saya pikir dua minggu ini masih akan baik untuk pasar ekuitas saat kita bergerak ke penurunan suku bunga Fed," tuturnya seraya berharap Federal Reserve AS memotong suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya di akhir bulan ini.
Setelah pemangkasan suku bunga acuan oleh the Fed, tambah Yeo, investor diatur untuk mengalihkan perhatian mereka ke faktor-faktor lain yang memengaruhi harga saham, seperti pendapatan perusahaan. Dia menjelaskan banyak analis akan mulai mengubah perkiraan pendapatan mereka untuk 2020 di paruh kedua tahun ini.
Artinya, tambahnya, akan menentukan bagaimana kinerja saham dalam beberapa bulan mendatang. "Kami pikir mungkin ada risiko bahwa (pendapatan) akan turun," ucap Yeo.
Yeo bukan satu-satunya ahli strategi yang telah memprediksi adanya koreksi harga saham. Awal bulan ini, Kepala Strategi Investasi Absolute Strategy Research Ian Harnett mengatakan, koreksi yang sangat tajam dapat terjadi dalam 18 bulan ke depan.
Sebelumnya, seperti Ben Bernanke dan Janet Yellen, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mungkin juga memiliki kekhawatiran tersendiri bahwa penggunaan kebijakan ekstrem bank sentral selama krisis keuangan membuat dia memiliki sedikit kekuatan untuk mencegah penurunan ekonomi berikutnya.
Kondisi itu mungkin memunculkan gagasan tentang apa yang disebut penurunan suku bunga di akhir bulan ini, sebuah opsi menarik bagi Ketua the Fed, yang tampaknya bertekad untuk memangkas suku bunga acuan. Bahkan hal tersebut ketika ekonomi domestik tampaknya menunjukkan beberapa tanda kekuatan.
"Cukup luar biasa seberapa kuat data yang ada. Kami menambahkan 224 ribu pekerjaan. Kami memiliki laporan penjualan ritel yang luar biasa kuat, kenaikan 0,3 persen dalam inti CPI bulan ke bulan. Survei manufaktur sedang rebound dan klaim pengangguran melayang pada posisi siklus terendah," kata Kepala Ekonomi AS di Bank of America Michelle Meyer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News