Ilustrasi (Jason Lee/AFP/Getty Images)
Ilustrasi (Jason Lee/AFP/Getty Images)

Tiongkok Hentikan Pembelian Produk Pertanian, Petani AS Terpukul

Antara • 06 Agustus 2019 14:02
Beijing: Kementerian Perdagangan Tiongkok mengungkapkan perusahaan-perusahaan Tiongkok telah menghentikan pembelian produk-produk pertanian Amerika Serikat. Keputusan tersebut menjadi pukulan bagi para petani AS yang telah melihat ekspor mereka terpotong oleh perang dagang yang telah berlangsung lebih dari setahun.
 
Mengutip Antara, Selasa, 6 Agustus 2019, Tiongkok juga dapat mengenakan tarif tambahan pada produk-produk pertanian AS, kata Kemendag AS, meningkatkan penghalang untuk perdagangan masa depan yang selanjutnya menargetkan negara-negara bagian pedesaan yang mendukung Presiden AS Donald Trump dalam pemilihan 2016.
 
Trump mengatakan pada Kamis 1 Agustus bahwa Beijing belum memenuhi janji untuk membeli sejumlah besar produk-produk pertanian AS dan bersumpah untuk mengenakan tarif baru sekitar USD300 miliar dari barang-barang Tiongkok, yang langsung meredupkan prospek kesepakatan perdagangan.

Tiongkok pada Senin, 5 Agustus juga membiarkan yuan melemah melewati level penting sebesar tujuh yuan per USD untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Amerika Serikat merespons dengan menunjuk Tiongkok sebagai manipulator mata uang.
 
"Pengumuman dari Tiongkok pukulan berat bagi ribuan petani dan peternak yang sudah berjuang untuk bertahan hidup," kata Presiden Federasi Biro Pertanian AS Zippy Duvall.
 
Tarif yang diberlakukan oleh Tiongkok pada kedelai AS telah memangkas ekspor tanaman AS yang paling berharga dan memaksa Pemerintah Trump untuk memberikan kompensasi kepada petani selama dua tahun dengan gabungan pengeluaran sebanyak USD28 miliar.
 
Tiongkok mengimpor USD9,1 miliar hasil pertanian AS pada 2018 -terutama kedelai Sc1, susu, sorgum dan babi LHc1- turun dari USD9,5 miliar pada 2017, menurut Biro Pertanian Amerika.
 
Dewan Produsen Daging Babi Nasional mengatakan dalam sebuah surat elektronik bahwa penting untuk mengakhiri perang dagang sehingga produsen daging babi dapat lebih berpartisipasi penuh dalam peluang penjualan bersejarah.
 
Wabah Demam Babi Afrika telah membunuh jutaan babi di Tiongkok. Eksportir daging AS berharap untuk mengambil keuntungan dari penyakit ini untuk mengekspor lebih banyak daging babi ke Tiongkok tetapi 62 persen tarif pembalasan membatasi penjualan dari Amerika Serikat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan