Rubel jatuh, ekonomi Rusia terancam krisis -- AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Rubel jatuh, ekonomi Rusia terancam krisis -- AP Photo/Alexander Zemlianichenko

Topang Rubel, Rusia Rogoh Kocek Miliaran Dolar

Suci Sedya Utami • 18 Desember 2014 09:36
medcom.id, Moskow: Mata uang Rusia, Rubel, tergerus tajam dan berisiko ciptakan krisis keuangan terburuk sepanjang Presiden Vladimir Putin berkuasa. Rubel yang kehilangan seperlima dari nilai mata uangnya pada Selasa lalu, telah kehilangan 60 persen nilainya sejak awal tahun.
 
Kenaikan terjadi setelah Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, menyuarakan keyakinan bahwa Moskow dapat berisiko menciptakan krisis, sehingga Kementerian Keuangan Rusia akhirnya memberikan sekitar USD7 miliar untuk menopang Rubel.
 
"Kami akan melakukannya selama diperlukan," ucap Wakil Menteri Keuangan Rusia, Alexei Moiseyev, seperti dilansir dari AFP, Kamis (18/12/2014).

Bank Sentral Rusia mengumumkan serangkaian langkah-langkah teknis untuk memudahkan akses ke mata uang asing dan menopang bank-bank, sehari setelah pemerintah menyusun daftar langkah-langkah darurat untuk menstabilkan situasi.
 
Bank sentral juga mengatakan telah menghabiskan USD1,96 miliar dalam upaya menopang mata uang Negeri Beruang Merah itu. Sekiranya sebesar lebih dari USD10 miliar yang telah dihabiskan untuk menopang Rubel sejak awal bulan. Sementara Bank Sentral Rusia menyatakan cadangan nilai tukar mereka per 5 Desember senilai USD415 miliar.
 
Ekonomi Rusia telah bergerak melambat sebelum krisis Krimea awal tahun ini dan didukung pemberontak di timur Ukraina, tetapi sanksi dan harga minyak mengurangi separuh harga dan mengancam Rusia masuk dalam resesi tajam.
 
Ketergantungan Rusia pada ekspor sumber daya alam membuat bank sentral memperkirakan ekonomi Rusia bisa kontraksi lima persen tahun depan, diungkapkan sebelum menaikkan suku bunga yang akan memperlambat aktivitas lebih lanjut. Runtuhnya nilai Rubel akan memeras Rusia karena kebanyakan barang-barang konsumsi berasal dari impor.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan