Mengutip Reuters, Jumat 6 Januari, kelompok industri yang berbasis di Washington itu mengatakan bahwa permintaan untuk perumahan mengalami kenaikan sangat tipis menjadi 358,5 pada pekan yang berakhir 30 Desember 2016 atau tumbuh sekitar 0,1 persen lebih tinggi dari pekan sebelumnya.
Tingkat suku bunga untuk tenor 30 tahun merupakan jenis kredit yang paling banyak diadakan pada kredit rumah AS dan mengalami pertumbuhan sebanyak 4,39 persen. Adapun pertumbuhan itu lebih rendah dibandingkan dengan kinerja sebelumnya yang tumbuh 4,45 persen dan tertinggi sejak April 2014.
Biaya rumah domestik mundur bersama dengan penurunan imbal hasil obligasi AS karena investor meraup utang dari pemerintah AS pada akhir tahun. Hal itu menyusul aksi jual di pasar obligasi global yang dipicu oleh kekhawatiran tentang lonjakan inflasi dan pinjaman Federal Reserve atau the Fed di bawah Pemerintahan Trump.
Indeks refinancing MBA mengalami kenaikan sebanyak 1,7 persen pada 1,132.0 dengan aktivitas pembiayaan kredit kembali secara keseluruhan meningkat menjadi 52,2 persen dari sebelumnya yang hanya sebesar 51,8 persen pada minggu sebelumnya.
Sebelumnya, penjualan rumah baru untuk keluarga tunggal di Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan lebih dari yang diharapkan pada November dan sentimen konsumen melayang cukup dekat ke level tertinggi 13 tahun di bulan ini. Hal itu memperkuat pandangan bahwa ekonomi akan mendapatkan momentum lebih lanjut di 2017.
Rencana Presiden AS terpilih Donald Trump untuk memotong pajak dan meningkatkan belanja infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi AS, meskipun sudah telah memicu lonjakan suku bunga Kredit Pemilikan Rakyat (KPR) yang dapat merugikan pasar perumahan dalam jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News