"Beberapa kalangan politik atau bisnis berusaha menggunakan dana Uni Eropa sementara pada saat bersamaan mengembangkan sistem pembuangan sosial dan fiskal. Tanpa reformasi, ini akan menyebabkan pembongkaran Uni Eropa," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron, seperti dikutip dari AFP, Jumat 225 Agustus 2017.
Menurutnya, opini publik di negara maju dengan gaji yang lebih tinggi tidak akan menerima sistem dalam format saat ini. Macron membuat ucapan tersebut bersama Presiden Rumania Klaus Iohannis pada pertandingan kedua dengan blitz tiga hari melalui Austria, Rumania dan Bulgaria.
Dia berusaha untuk mendapatkan dukungan guna pembenahan peraturan di pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels pada 19-20 Oktober. Petunjuk yang disebut Posted Workers Direction di bawah api dari negara-negara Uni Eropa yang kaya.
Aturan itu memungkinkan perusahaan mengirim pekerja dari negara-negara dengan biaya rendah di negara-negara Uni Eropa tengah dan timur untuk tugas jangka pendek ke Eropa barat. Dengan demikian, perusahaan tidak perlu memberikan kontribusi pada sistem kesehatan dan kesejahteraan negara tuan rumah -sesuatu yang oleh para kritikus disebut "pembuangan sosial".
Didukung oleh Wina dan Berlin, Paris menginginkan durasi kerja karyawan yang terpisah dibatasi hingga 12 bulan -setengah periode yang diusulkan oleh Komisi Eksekutif Uni Eropa. Macron juga menuntut upaya yang lebih besar untuk melawan penyalahgunaan perintah tersebut, di mana 286.000 orang dipekerjakan di Prancis pada 2015.
Topiknya adalah mengadu anggota Uni Eropa dengan biaya tinggi melawan tetangga mereka yang lebih miskin di bekas blok komunis, tempat sebagian besar tenaga kerja murah berasal. Pemerintah pusat dan Eropa Timur mengatakan bahwa usulan Macron terlalu jauh dan akan mengurangi daya saing mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News