Mengutip Antara, Kamis, 12 September 2019, London Stock Exchange Group, perusahaan operator bursa efek dan informasi keuangan yang berbasis di Inggris, melonjak 5,91 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Disusul oleh saham perusahaan pembuatan dan pertambangan baja multinasional yang terintegrasi secara vertikal Evraz, serta perusahaan perumahan Inggris Persimmon, yang masing-masing meningkat 4,39 persen dan 4,02 persen.
Sementara itu Antofagasta, sebuah perusahaan pertambangan tembaga mengalami kerugian terbesar di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya jatuh 2,87 persen. Diikuti oleh saham perusahaan multinasional dan perusahaan penerbitan Informa yang melemah0,98 persen, serta Royal Dutch Shell PLC-A, perusahaan minyak dan gas utama, turun 0,95 persen.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat ditutup lebih tinggi pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Penguatan dapat terjadi karena investor mencerna serangkaian data terbaru, dan saham Apple yang kuat berkontribusi terhadap kenaikan pergerakan pasar saham harian.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 227,61 poin atau 0,85 persen menjadi 27.137,04. Sedangkan S&P 500 naik sebanyak 21,54 poin atau 0,72 persen menjadi 3.000,93. Indeks Komposit Nasdaq menguat 85,52 poin atau 1,06 persen menjadi 8.169,68.
Mayoritas dari 30 saham unggulan di Dow Jones memperpanjang kenaikan di sekitar penutupan pasar, dengan saham Apple naik 3,18 persen, menjadi kinerja terbaik kedua dalam penghitungan. Adapun investor terus berharap sejumlah saham di Dow Jones bisa terus menguat di masa mendatang.
Apple tetap dalam sorotan lantaran memperpanjang kenaikan sahamnya sejak Selasa sore, usai raksasa teknologi itu meluncurkan produk andalan terbarunya, termasuk generasi baru iPhone, iPad, dan jam tangan Apple.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News