Xinhua melansir, Selasa, 18 Oktober, di 28 negara anggota blok Uni Eropa (EU), inflasi tahunan juga 0,4 persen pada September, naik dari 0,3 persen di bulan sebelumnya, kata Eurostat, badan statistik Uni Eropa.
Setahun sebelumnya tingkat inflasi minus 0,1 persen di kedua zona tersebut. Menurut Eurostat, tingkat tahunan negatif tercatat di Bulgaria, minus 1,1 persen, diikuti oleh Kroasia dengan minus 0,7 persen dan Slowakia dengan minus 0,5 persen.
Sebagaimana dikutip dari Antara, tingkat inflasi tahunan tertinggi diamati di Belgia pada 1,8 persen, diikuti oleh Estonia dan Austria. Dibandingkan dengan Agustus, inflasi tahunan turun di sembilan negara Uni Eropa, tetap stabil di dua negara dan naik di 16 negara.
Dampak kenaikan terbesar terhadap inflasi tahunan kawasan euro berasal dari restoran dan kafe, serta sewa dan tembakau, sedangkan bahan bakar untuk transportasi, gas dan minyak pemanas memiliki dampak penurunan terbesar.
Menyadari bahwa berlanjutnya pengurangan deflasi dalam harga energi adalah pendorong utama inflasi zona euro lebih tinggi pada bulan lalu, para ekonom memprediksikan bahwa kenaikan lebih lanjut dimungkinkan.
Kepala Ekonom Eurozone Claus Vistesen, di Pantheon Macroeconomics, mengatakan bahwa deflasi telah diatasi dalam ekonomi zona euro.
"Inflasi akan tetap di bawah target Bank Sentral Eropa (ECB) dalam waktu dekat, namun imbal hasil obligasi merayap lebih tinggi, kami perkirakan, bahwa deflasi adalah cerita siklus kemarin dalam ekonomi zona euro," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id