Ilustrasi (AFP PHOTO/Tolga AKMEN)
Ilustrasi (AFP PHOTO/Tolga AKMEN)

Indeks Acuan Inggris Berakhir Melemah 0,32%

14 Agustus 2018 09:45
London: Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), dengan indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London melemah sebanyak 0,32 persen atau 24,56 poin, menjadi 7.642,45 poin.
 
Mengutip Antara, Selasa, 14 Agustus 2018, Evraz PLC, perusahaan pembuat baja dan penambangan multinasional terintegrasi, melonjak 2,08 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar dari saham-saham unggulan. Diikuti oleh saham Admiral Group dan Direct Line Insurance Group PLC, yang masing-masing meningkat 1,61 persen dan 1,49 persen.
 
Sementara itu, TUI AG, perusahaan perjalanan dan pariwisata Anglo-Jerman yang berkantor pusat di Hanover, Jerman, mengalami kerugian terbesar di antara saham-saham unggulan. Disusul saham Paddy Power Betfair PLC, perusahaan taruhan yang dibuat dari penggabungan Paddy Power dan Betfair, turun 1,86 persen, serta GVC Holdings PLC berkurang 1,78 persen.

Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 125,44 poin atau 0,50 persen menjadi berakhir di 25.187,70 poin. Indeks S&P 500 turun 11,35 poin atau 0,40 persen dan menjadi menetap di 2.821,93 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 19,40 poin atau 0,25 persen, menjadi 7.819,71 poin.
 
Saham-saham keuangan menanggung beban ketakutan penularan Turki, dengan saham Citigroup Inc, Bank of America Corp, Wells Fargo & Co, dan JPMorgan Chase & Co ditutup turun antara 0,8 persen hingga 2,2 persen. Janji oleh bank sentral Turki untuk menstabilkan kemerosotan mata uang lira gagal menenangkan kegelisahan para investor.
 
Mata uang lira telah turun 40 persen terhadap USD sejauh tahun ini. Pasar semua membahas tentang Turki dan kelanjutan dari masalah-masalah perdagangan di luar sana," kata Manajer Portofolio Hodges Funds Gary Bradshaw di Dallas.
 
"Pasar pastinya ingin bergerak lebih tinggi, tetapi kami memiliki beberapa kurva yang dilemparkan kepada kami di sepanjang periode tersebut, yang telah menyebabkan beberapa kemunduran dari hari ke hari," tambahnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan