"Perubahan dalam kondisi eksternal yang diamati sejak pertemuan Direksi sebelumnya telah meningkatkan risiko pro-inflasi secara signifikan," kata Bank Sentral Rusia dalam dikutip dari Xinhua, Minggu, 16 September 2018.
Bank sentral memperkirakan inflasi tahunan Rusia menjadi 3,8 persen hingga 4,2 persen tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 3,5 hingga empat persen.
"Inflasi tahunan akan mencapai puncaknya dalam enam bulan pertama 2019, mencapai 5-5,5 persen pada akhir 2019," katanya.
Bank memperingatkan bahwa itu dapat meningkatkan suku bunga lebih lanjut, dengan mempertimbangkan inflasi dan dinamika ekonomi terhadap ramalan, serta risiko yang ditimbulkan oleh kondisi eksternal dan reaksi pasar keuangan.
Mata uang rubel Rusia telah kehilangan hampir 20 persen nilainya dalam beberapa bulan terakhir sebagai akibat dari beberapa sanksi AS. Ini melampaui 70 per USD di bursa Moskow pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak Maret 2016 karena kekhawatiran akan adanya sanksi baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News