"Tetapi kami memang menitikberatkan kepada bidang ekonomi. Tadi kita sudah sepakat akan adanya hambatan-hambatan perdagangan yang ada segera diselesaikan. Begitu pula dengan free trade agreement yang belum kita punya," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Menurut Jokowi, banyak persamaan antara Indonesia dan Turki, baik sebagai anggota G-20, anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) maupun MIKTA yang merupakan kerja sama mitra antarlima negara, yaitu Meksiko, Indonesia, Korea, Turki dan Australia.
Atas persamaan itu, Jokowi menargetkan penyelesaian hambatan dalam perjanjian perdagangan bebas kedua negara tahun ini.
"Kita memiliki banyak kesamaan dengan Negara Turki. Target kita adalah tahun ini bisa kita selesaikan juga birokrasi ini akan kita bicarakan," tambah dia.
Kedua kepala negara tersebut juga membicarakan kerja sama dalam bidang industri, khususnya produk-produk industri militer, produksi galangan kapal dan PLTG.
"Kemudian juga kerjasama-kerjasama baik di bidang industri perawatan militer, industri pembuatan kapal-kapal kecil, ini akan segera kita konkretkan juga pembangkit listrik tenaga gas, ini juga segera ingin kita konkretkan," ungkap dia.
Terkait peningkatan jumlah wisatawan ke Indonesia, Turki menyepakati adanya penerbangan langsung dari Turki ke Kuala Lumpur, Jakarta dan menuju Denpasar.
"Untuk meningkatkan turisme dan juga untuk angkutan penumpang dan kargo dari Turki ke Indonesia dan Indonesia ke Turki," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id