The Fed sebelumnya memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan. Akan tetapi Ketua Fed Jerome Powell membuka pintu bagi kemungkinan the Fed menurunkan suku bunga acuan dengan mengatakan bahwa beberapa pejabat bank sentral sekarang melihat kasus untuk kebijakan yang agak akomodatif telah menguat.
Saham AS menguat karena investor bertaruh pada kebijakan moneter pelonggaran the Fed, yang akan memperpanjang ekspansi ekonomi yang sedang berlangsung. Tetapi Kepala Strategi Pasar dan Kepala Ekonomi Makro Asuransi Zurich Guy Miller memperingatkan bahwa kondisi ekonomi AS bisa berubah menjadi lebih buruk.
"Pandangan kami masih adalah AS (akan) memiliki resesi ringan pada 2020. Orang-orang lupa bahwa alasan suku bunga harus dipotong, dan alasan bahwa Fed telah melakukan hal ini adalah karena kondisi global semakin buruk," kata Miller, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu, 22 Juni 2019.
Miller memperkirakan the Fed akan memangkas suku bunga acuan sekali sebelum akhir tahun ini. Namun, analis lain mungkin tidak setuju. Pasalnya, penyesuaian suku bunga acuan harus melihat situasi dan kondisi perekonomian AS, terutama tingkat tenaga kerja dan inflasi.
Kepala Ekonom Global Principal Global Investors Bob Baur berharap bank sentral AS bisa memangkas suku bunga acuan sebanyak dua kali pada Juli dan September. Tetapi ekonomi AS yang memburuk bukan alasan besar yang mendukung langkah-langkah yang diharapkan the Fed itu.
"Sebaliknya, Fed mungkin ingin memastikan bahwa suku bunga selaras dengan tren inflasi, di samping membantu untuk memperpanjang siklus pertumbuhan ekonomi saat ini," tukasnya seraya meyakini perlambatan ekonomi global akan menghilang dalam beberapa bulan mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News