Pertama, implementasi bilateral untuk currency swap agreement. Kedua, target perdagangan USD150 miliar pada 2020. Serta ketiga, jumlah kunjungan wisatawan kedua belah negara yang mencapai 10 juta per tahun.
Demikian disampaikan Jokowi, saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping seusai dilakukan pertemuan bilateral antar kedua Kepala Negara pada Kamis malam di Balai Agung Rakyat (The Great Hall of People), Beijing, Tiongkok, seperti dikutip dari laman Setkab, Jumat (27/3/2015).
"Dalam kaitan ini, saya telah meminta Pemerintah Tiongkok untuk memberikan fasilitas bebas visa bagi wisatawan Indonesia yang akan berkunjung ke Tiongkok sebagaimana Pemerintah Indonesia telah memberikan visa bebas untuk wisatawan Tiongkok yang akan bepergian ke Indonesia," beber Jokowi.
Selain itu, dalam konteks bilateral, Presiden Jokowi mengungkapkan jika kedua negara sepakat untuk melakukan kerja sama pemberantasan korupsi, meningkatkan kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat dan rakyat kedua negara.
Di sisi lain, Jokowi pun mengundang Presiden Xi Jinping untuk hadir di 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) serta para pebisnis Tiongkok untuk berpartisipasi dalam Asia Afrika Business Summit dan East Asia World Economic Forum yang akan diselenggarakan di Jakarta, pada 21 April 2015.
Turut mendampingi Jokowi, ada Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menlu Retno L.P. Marsudi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan Kepala BKPM Franky Sibarani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News