Stimulus tersebut termasuk langkah-langkah dalam mengurangi dampak kenaikan harga impor. Demikian seperti dilansir dari Reuters, Selasa (18/11/2014).
NHK melaporkan bahwa ia akan mengadakan pemilihan umum pada 14 Desember 2014, di mana majelis rendah secara resmi dibubarkan akhir pekan ini.
"Abenomics berada pada titik krusial," ujar Sekretaris Jenderal Partai Liberal Demokrat Abe, Sadakazu Tanigaki, kepada wartawan setelah menghadiri pertemuan pejabat senior LDP.
"Saya mengatakan kepada mereka, 'Mari kita bekerja sama berdasarkan keputusan perdana menteri," tambah Tanigaki.
Partai-partai oposisi, yang masih berantakan setelah kekalahan mereka di 2012, akan berharap untuk memanfaatkan kesulitan yang dihadapi oleh para pemilih yang upahnya terhenti sementara harga terus naik.
"Jelas bahwa Abenomics tidak memiliki dampak positif pada kehidupan masyarakat sama sekali," kata Kepala Oposisi terbesar Partai Demokrat Jepang, Banri Kaieda.
Yoshiki Yamashita, seorang anggota parlemen Partai Komunis, mengatakan Abenomics hanya memperluas kesenjangan antara kaya dan si miskin.
Mengutip VoA Indonesia, ekonomi Jepang tergelincir ke dalam resesi pada kuartal ketiga ini. Abe pun dipastikan akan menunda kenaikan sebuah pajak penjualan yang tidak populer dan menyerukan sebuah pemilu dini dua tahun sebelum jadwal semula.
Para ekonom telah memperkirakan ekonomi terbesar ketiga dunia itu akan berkembang. Sebaliknya, Produk Domestik Bruto (PDB) menciut sekitar 1,6 persen setahun dalam kuartal ketiga, setelah anjlok 7,3 persen dalam kuartal kedua, menyusul kenaikan pajak penjualan. Berita resesi itu menyebabkan bursa saham turun di Tokyo dan beberapa bursa utama lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News