Mengutip Antara, Selasa, 27 Agustus 2019, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun tipis USD0,4, menjadi USD1.537,20 per ons. Emas berjangka melonjak hampir dua persen pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, karena meningkatnya ketegangan perdagangan mendorong permintaan terhadap aset-aset safe-haven.
Investor berbondong-bondong beralih ke aset safe-haven emas setelah Tiongkok mengumumkan pada Jumat 23 Agustus bahwa tarif tambahan akan dikenakan pada barang impor dari Amerika Serikat senilai sekitar USD75 miliar setelah kenaikan tarif Amerika Serikat yang baru diumumkan untuk barang-barang Tiongkok.
Tiongkok mengatakan pengenaan tarif tambahan merupakan respons paksa terhadap keputusan sepihak dan proteksionisme perdagangan Amerika Serikat. Sebanyak 5.078 produk AS akan dikenakan tarif tambahan 10 persen atau lima persen, yang akan diterapkan dalam dua kelompok serta mulai berlaku masing-masing pada 1 September dan 15 Desember.
"Tiongkok juga akan melanjutkan tarif tambahan 25 persen atau lima persen untuk kendaraan dan suku cadang buatan Amerika mulai 15 Desember," kat Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara Tiongkok.
Pada Senin pagi, 26 Agusuts, Presiden AS Donald Trump tampaknya telah melunakkan nadanya, menulis di Tweeter bahwa pembicaraan perdagangan Amerika Serikat-Tiongkok terus berlanjut. Akibatnya, indeks acuan saham di Wall Street mengembalikan beberapa kerugian sebelumnya, sehingga membatasi daya tarik terhadap emas.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik sebanyak 22,8 sen atau 1,31 persen, menjadi ditutup pada USD17,641 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober naik sebanyak USD2,5 atau 0,29 persen menjadi USD857,80 per ons.
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average naik 269,93 poin atau 1,05 persen, menjadi berakhir di 25.898,83 poin. Indeks S&P 500 naik 31,27 poin atau 1,10 persen, menjadi ditutup di 2.878,38 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir naik 101,97 poin atau 1,32 persen, menjadi 7.853,74 poin.
Semua dari 30 saham unggulan di Dow Jones memperpanjang kenaikan di sekitar penutupan pasar, dengan saham Apple menguat 1,9 persen, memimpin keuntungan. Saham-saham yang secara luas dipandang sebagai penentu arah pasar, Intel dan Cisco Systems, masing-masing terangkat lebih dari 1,33 persen dan lebih dari 1,05 persen, saham-saham berkinerja terbaik.
Saham semikonduktor, juga sensitif terhadap hubungan perdagangan Amerika Serikat-Tiongkok, melonjak di sekitar penutupan pasar, dengan Philadelphia Semiconductor Index naik 0,86 persen. Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi di sekitar penutupan pasar, dengan sektor layanan komunikasi naik hampir 1,1 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News