Ilustrasi (AFP PHOTO/SHAUN CURRY)
Ilustrasi (AFP PHOTO/SHAUN CURRY)

Bursa Saham Inggris Ditutup Turun 0,19%

28 Juni 2019 09:47
London: Saham-saham di Inggris berakhir sedikit lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), dengan indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London melemah 0,19 persen atau 14,06 poin, menjadi 7.402,33 poin. Ketidakpastian Brexit masih memberikan beban terhadap perekonomian, termasuk ke pasar saham.
 
Mengutip Antara, Jumat, 28 Juni 2019, Kingfisher, sebuah perusahaan ritel multinasional Inggris, melonjak 4,13 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi dari saham-saham unggulan. Diikuti saham supermarket dalam jaringan Ocado Group serta perusahaan perjalanan dan pariwisata Inggris-Jerman TUI AG, yang masing-masing meningkat 2,60 persen dan 2,36 persen.
 
Sementara itu, Glencore, perusahaan perdagangan dan pertambangan komoditas multinasional Anglo-Swiss, menderita kerugian terbesar di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya anjlok 4,87 persen.

Disusul oleh saham Rightmove, perusahaan portal real estat dalam jaringan yang berbasis di Inggris, jatuh 3,39 persen, serta Auto Trader Group, pasar otomotif digital Inggris, turun 3,18 persen.
 
Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 10,24 poin atau 0,04 persen menjadi 26.526,58. Sedangkan S&P 500 naik sebanyak 11,14 poin atau 0,38 persen menjadi 2.924,92. Indeks Komposit Nasdaq naik 57,79 poin atau 0,73 persen menjadi 7.967,76.
 
Departemen Tenaga Kerja AS mengungkapkan untuk pekan yang berakhir 22 Juni, jumlah orang Amerika yang mengajukan aplikasi untuk tunjangan pengangguran naik menjadi 227 ribu atau meningkat tajam sebanyak 10 ribu dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
 
Produksi Domestik Bruto AS (PDB) tumbuh pada tingkat tahunan 3,1 persen di kuartal pertama setelah revisi, kata Departemen Perdagangan AS dalam perkiraan ketiga. Angka tersebut tetap tidak berubah dari estimasi bulan lalu, namun lebih tinggi dari 2,2 persen pada kuartal keempat 2018.
 
Sementara itu, National Association of Realtors mengatakan, indeks penjualan rumah yang tertunda, indikator berwawasan ke depan berdasarkan penandatanganan kontrak, naik sebanyak 1,1 persen menjadi 105,4 pada Mei. Angka tersebut naik dibandingkan dengan posisi 104,3 pada April.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan