"Federal Reserve mungkin ingin menunda perubahan kebijakan moneter sampai setelah pemilihan Presiden AS pada 8 November," kata Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (14/10/2016).
Para pejabat the Fed biasanya akan bekerja keras untuk menjauhkan diri dari kepentingan politik dan komentar dari Harker ini adalah sebuah pengakuan yang tidak biasa di mana the Fed perlu mengeluarkan kebijakan dengan mengetahui siapa yang akan menang dan berada di Gedung Putih.
Harker tidak memiliki kesempatan memilih pada pertemuan kebijakan the Fed di 1-2 November. Tapi, dirinya akan berpartisipasi dalam diskusi tersebut. Komentarnya ini tentu mengimbangi kemarahan calon Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump, yang menuduh the Fed bermain politik dengan menjaga suku bunga rendah.
Harker mengaku bahwa dirinya telah mendukung kenaikan tingkat suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan the Fed di September dan dia bersikeras kepentingan politik tidak pernah berperan dalam perdebatan internal the Fed. The Fed terus berupaya menjaga kebijakan moneter yang tidak terpengaruh kepentingan politik.
"Yang saya khawatir adalah tergantung pada hasil pemilu dan apa yang terjadi setelah itu. Jika ada kebijakan yang akan memiliki efek distrosi maka kita harus tanggapi dan kita harus respons," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News